4

2.3K 334 2
                                    

Name tengah memandang langit dengan tatapan kosong, pikirannya melayang ketika ia masih kecil. Saat kecil, Yona sudah sering mengatakan bahwa ia menyukai Su-won.

Name memahami hal itu, Su-won merupakan pemuda yang baik dan pemberani. Sejujurnya ia pernah bertemu langsung dengan Su-won tapi pemuda itu menganggap dirinya adalah Yona.

Lagi-lagi Name tidak mempersalah- kannya, toh dirinya tidak boleh diketahui oleh siapapun. Dari pandangan siapapun semuanya pasti tahu kalau Yona dan Su-won saling menyukai bahkan Hak yang mulai menyukai Yona.

"Kau menyukai dirinya, bukan diriku" gumam Name amat pelan. Gadis berambut merah itu bangkit dari tempatnya menuju ketempat Hak berada.

Manik ungunya melihat Hak tengah berjalan mendekati nya, kesempatan yang bagus, pikir Name.

"Hak! " seru name seraya berlari kecil. "Hime? Ada yang bisa saya bantu? "tanya Hak bingung.

Name tersenyum tipis, seraya mengangguk samar,
"Aku ingin kamu menjaga Yona dalam keadaan apapun" pinta name.

Hak mengerutkan keningnya bingung, kenapa tiba-tiba name memintanya untuk melindungi Yona.
"Berani meninggalkan dirinya sendiri dan membuat Yona menangis. Aku bersumpah akan mengejar mu lalu membuat mu menderita selamanya" ancam name dengan tatapan serius.

Hak menelan salivanya kasar, tatapan name membuatnya takut. Tanpa sadar ia menganggukkan kepalanya cepat. Name tersenyum puas setelah mendapatkan jawaban dari Hak.

Kakinya melangkah dengan langkah ringan, senyumannya berganti dengan senyuman sirat akan kesedihan.

"Hiryuu...sampai kapan kau akan membuatku dalam kondisi seperti ini?" keluh Name. Bohong jika ia tidak mengetahui legenda para naga dan kerajaan Kouka.

"Salah satu kami harus ada yang mati untuk menggantikan Hiryuu" gumam Name pelan.

Mimpi yang ia dapatkan sebelum kejadian pembunuhan raja membuat gadis itu mengumpat dengan segala jenis kata kasar yang ia ketahui.
Kelahiran kedua putri kembar yang merupakan keturunan dari Raja Hiryuu adalah suatu bencana. Ia atau Yona, salah satu dari keduanya harus ada yang meninggalkan dunia ini.

Skip time

Setelah percekcokan antara Hak dan Yona, akhirnya mereka bertiga memilih untuk pergi mencari seorang pendeta yang dikatakan oleh Mun-dok. Sial beribu sial, suku api mengepung ketiganya.

Hak yang terluka karena di panah oleh salah satu prajurit membuat Yona ketakutan, tanpa pikir panjang Yona mengambil pedang lalu mengarahkannya kearah prajurit yang memojokkan Hak.

"Yona!!! " Name berteriak memanggil saudari kembarnya yang jatuh ke jurang bersama Hak. Air matanya mengalir, rasa sesak memenuhi hatinya.

Name mendekati Kan Tae-jun yang masih terpaku karena melihat Yona terjatuh. Manik ungu Name memancarkan kebencian serta dendam kepada penerus suku api tersebut.

"Sejak dulu aku sudah memperingati dirimu agar tidak mengganggu Yona dan Hak! Sekarang kau membuat kedua orang yang kusayangi menderita! Matilah dengan penuh penyesalan!" seru Name lalu pergi menuruni lereng bukit untuk mencari Hak dan Yona.

***

Didasar jurang Hak dan Yona ditemukan didekat sungai dengan posisi Hak yang memeluk Yona.
"Ini akan merepotkan "

Tbc

Kali ini Miru buat lebih panjang lohhh, seneng nggak?! Miru kapok ngikutin alur cerita aslinya, jadi beberapa scen Miru hilangkan dan Miru ganti dengan scen yang Miru buat. Happy reading minna!!!

Gomennasai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang