5.

2.1K 309 18
                                    

Yona terbangun, menyadari Yona sudah bangun Yoon menyumpal mulut Yona dengan jeruk yang sedari tadi ia peras.

"Syukurlah kau sudah bangun, tanganku pegal memeras jeruk dari tadi" Yoon duduk dengan wajah datar khasnya.

"Hak! Bagaimana dengan Hak! " Yona langsung bangun dengan wajah panik.

"Jika yang kau maksud adalah pria itu, maka dia baik baik saja. Aku menemukan kalian didekat sungai, kurasa dia memperlambat kecepatan jatuh kalian" jelas Yoon.

"Apakah seorang gadis sepertiku juga berada disini? " tanya Yona dengan wajah khawatir.

"Ah, gadis itu. Dia tengah bersama
Ik-su sedang mencari tanaman obat untuk kalian" Yoon membereskan semua perkakasnya sebelum beranjak meninggalkan Yona.

Dilain tempat, Name dan Ik-su tengah berbincang. Ik-su menjelaskan semua yang ia ketahui dari dewa, termasuk bagaimana takdir Name nantinya.

"Lalu apa yang harus kulakukan? Jika hanya satu keturunan Raja Hiryuu maka salah satu diantara kami harus mati" gumam Name sendu.

"Seiring berjalannya waktu, kamu akan mendapat jawabannya Hime" balas Ik-su seraya mengusap sayang rambut Name.

"Arigatou Ik-su" ucap Name tulus
"Doita"balas Ik-su.

Setelah lama berbincang, Name dan Ik-su kembali ketempat Yoon dan Yona.

"Yoon, apakah saudariku sudah bangun? " Name masuk kedalam rumah dan mendapati Yona tengah menatapnya dengan air mata yang siap jatuh.

"Name! " Yona langsung menghambur kepelukan Name diiringi tangisan, Name hanya diam dan membalas pelukan Yona.

"Tenanglah Yona, aku akan melindungimu " ucap Name pelan namin tegas.

Mentari sudah bertukar dengan Rembulan, Name yang kembali ke air terjun memandangi bulan dengan tatapan sendu.

"Name-Hime" Name tersenyum tipis mendengar suara yang ia harapkan.
"Hak, apakah kau tidak merasa kesakitan karena luka-luka mu? Tobak milikmu bksa dicari besok" Name memandang Hak dengan seutas senyum diwajahnya.

Hak terpana melihat senyum tipis milik Name, sungguh cantik dan manis secara bersamaan.

"Tidak baik memandang seorang Putri dengan tatapan seperti itu Hak" ucap Name jahil.

Hak segera mengalihkan pandangannya, karena malu tertangkap basah melihat Name dengan tatapan terpana.

"Lalu apa yang dilakukan seorang Putri seperti anda malam-malam ini? " tanya Hak.

"Menunggumu mungkin? Aku tahu betapa keras kepala dirimu dan berniat mencari senjatamu" jawab Name tenang.

"Bagaimana jika ada yang berniat buruk dengan anda? " Hak menatap gadis didepannya penasaran.

"Akan kubunuh mungkin" ucap Name dengan senyum innocent. Hak merinding mendengar ucapan Name.

"Aku hanya bercanda, tentunya aku akan menjauh sebisa mungkin " ucap Name sering mendekat kearah Hak.

"Kenapa anda merahasiakan keberadaan anda selama ini?" tanya Hak yang berhasil membuat senyum Name hilang.

"Tidak semua didunia harus ditunjukkan Hak, beberapa harus disembunyikan agar semua tetap aman" balas Name.

Tbc

Gomennasai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang