8.

1.5K 241 7
                                    

Samar-samar terdengar suara Yona dan beberapa suara lainnya yang terdengar tidak asing baginya.

"Yona..." Name membuka matanya pelan, mencoba menyesuaikan cahaya sekitar. Tenggorokannya terasa kering dan tubuhnya terasa panas.

Melihat saudarinya telah sadar, Yona langsung memanggil Yoon dan Kija. Kedua pemuda itu langsung berlari menghampiri Name yang tampak sangat lemah, kulit yang pucat serta kantung mata yang sedikit menghitam cukup menggambarkan bagaimana kondisi Name saat ini.

"Hiks...hiks....kau membuat ku khawatir! Kukira aku tidak akan pernah melihat mu bangun lagi" Yona berucap dengan air mata yang menggenang dikedua matanya.

Name yang sudah diberi minum pun mengkerutkan dahinya bingung, ucapan Yona mengatakan bahwa dirinya sudah tidak bangun selama berhari-hari saja.

Menyadari kebingungan Name, Kija menjelaskan bagaimana Name pingsan hingga tidak sadarkan diri selama tiga hari terhitung hari ini.

"Kenapa kau tidak bilang kalau kau kelelahan!" seru Yoon yang sama-sama menangis seperti Yona.

"Kelelahan?" Name tidak ambil pusing, tangannya terangkat mengusap kedua puncuk kepala Yona dan Yoon dengan sayang.

"Maaf membuat kalian khawatir, aku juga tidak tau kalau aku kelelahan" ucap Name pelan, merasa bersalah karena membuat semuanya menjadi khawatir akan kondisinya.

"Dimana kita sekarang?"tanya Name, disekitarnya hanya ada bebatuan atau lebih tepatnya mereka berada dalam gua.

"Sekarang kita berada di desa naga biru" jelas Kija yang sedari tadi hanya diam.

"Maaf, aku pasti menghambat perjalanan" sesal Name.

Yona menggelengkan kepalanya, tidak setuju apa yang dikatakan oleh Name.

"Name adalah saudariku,satu-satunya keluarga yang kumiliki saat ini" ucap Yona.

Name tersenyum tipis, namun kilasan yang ia lihat selama ia tertidur cukup membuat dirinya merasa takut untuk percaya akan perkataan Yona sekarang.

Manik ungu nya menatap lurus, lalu mengerjab pelan saat sesuatu yang terlihat berbulu tengah memperhatikan mereka.

"Hey bisa beritahu aku, itu apa?" tanya Name sambil menunjuk kebelakang Yona.

Yona menoleh, melihat apa yang ditunjuk oleh saudarinya tersebut.

"Ah...dia Ao, bisa dibilang peliharaannya naga biru" jelas Yona.

"Eh? Kalian berhasil menemukan pemilik kekuatan naga biru?" Seru Name, lalu meringis pelan ketika dirinya bagun secara tiba-tiba.

"Jangan terlalu banyak bergerak, kau belum sepenuhnya sehat" tegur Yoon dan Kija bersamaan.

Manik ungu Name tidak sengaja bertatapan dengan manik Kija, Name langsung mengalihkan pandangannya, membuat Kija bertanya-tanya akan sikap Name.

"Lalu dimana dia sekarang?" Yona dan Yoon berpandangan sejenak sebelum menghela nafas mereka berat.

"Kita terjebak didalam gua ini bersama dengan para penduduk desa naga biru" jelas Yoon.

Name menatap semua temannya dengan tatapan 'kenapa bisa sampai terjebak'

Seakan mengetahui tatapan Name, Kija menjelaskan semuanya bertepatan dengan datangnya Hak yang menghancurkan dinding bersama dengan sisa penduduk yang tidak terjebak.

Hak terlihat cemas, peluh membasahi wajahnya dan beberapa luka lecet ditangannya.

"Hak..."

"Yona!" Seru Hak dan langsung memeluk Yona dengan erat, melupakan bahwa bukan hanya mereka saja yang ada disana.

Name memandang Yona dan Hak dengan tatapan yang penuh kesakitan, segera Name mengalihkan pandangannya dan bangkit sambil membawa pedangnya.

"Name...syukurlah kau sudah sadarkan diri" Hak menghampiri Name setelah melepas pelukannya dari Yona.

Hak ingin mengusap kepala Name seperti biasanya namun Name refleks menepisnya dengan kasar.

"Maaf, aku hanya ingin sendiri saat ini" ucap Name lalu keluar dari gua tersebut.

Kija menatap kepergian Name dengan tatapan yang sulit dikatakan, antara bingung dan sendu.

***

Name mengutuk dirinya yang mudah terbawa perasaan, kenapa dirinya harus kesal melihat Hak memeluk Yona tadi, tidak mungkin dirinya cemburu kan?.

Sebuah tepukan pelan mendarat dibahunya, seorang pria memakai topeng lah yang menepuk bahunya tadi.

Anehnya, Name tidak merasa takut atau terancam akan kehadiran pria tersebut.

"Apakah kau pemilik kekuatan naga biru?" Tanya Name, pria tersebut menganggukkan kepalanya pelan.

"Yo..na" Ahhh, pasti pria ini menganggap dirinya adalah Yona.
"Aku adalah saudari kembar Yona. Namaku adalah Name" ucap Name dengan senyum tipis.

"Na..me" ulang pria tersebut.

Name menganggukkan kepalanya antusias, lalu mengelus pelan puncak kepala pria tersebut lembut.

Ditempat yang jauh disana, seorang pemuda tengah menatap langit dengan sendu.
"Aku merindukanmu Hime"


Hayoo, yang kemarin ngamuk minta update udah Miru kabulin wkwkwk.

Gomennasai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang