14.

1.3K 178 10
                                    

Beberapa adegan ada yang sedikit vulgar menurut Miru, jadi jangan hujat Miru karena adegan tersebut ya?

Suara cuitan burung di pagi hari sukses membangunkan (Name) yang tengah tertidur lelap. Gadis bersurai merah itu menguap pelan, dan hampir saja kehilangan nafasnya ketika melihat sesosok pemuda yang merupakan suaminya sendiri.

"Astaga, aku lupa jika aku sudah menikah" monolog (Name) sambil memperhatikan Su-won yang masih tertidur.

Perlahan jemari (Name) menelusuri garis wajah Su-won, terlihat tegas namun tidak menutupi jika wajah pemuda tersebut memiliki sisi manis.

Jarinya berhenti tepat disudut bibir sang pemuda, (Name) berhenti sejenak terlihat serius memperhatikan bibir.

"Aku terlihat seperti orang mesum saja, lebih baik kuhentikan sebelum Su-won bangun"

Perlahan (Name) menjauhkan tangannya namun segera digenggam oleh tangan Su-won.
"Kenapa berhenti hm..." bisik
Su-won dengan suara khas orang bangun tidur.

"Kau sudah bangun?! Ah...aku ha-hanya...itu.." (Name) berhasil dibuat gugup setengah mati karena tertangkap basah tengah mengagumi paras sang suami.

Su-won terkekeh pelan, tangan (Name) kembali diletakkan dipipinya dan kembali memeluk (Name).

"Kenapa malah gugup? Wajar seorang istri mengagumi wajah suaminya. Apalagi suaminya itu tampan" celetuk Su-won dengan senyum tipis.

"Ya, kau begitu tampan" Balas (Name) cepat, membuat gadis itu kembali dirundung malu, astaga apakah pikirannya mulai gila? Pikir (Name) ngawur.

Su-won sedikit terkejut namun segera mengendalikan ekspresi nya.
"Kau berhasil membuat ku jatuh cinta berkali-kali wahai permaisuri ku" ucap Su-won lembut.

"Bukankah kau harus pergi rapat? Kudengar ada masalah di pelabuhan" ucap (Name) cepat, bukannya tidak ingin bersama lebih lama lagi. Tapi ini demi keselamatan jantungnya.

"Ayolah~ Kita baru saja menikah kemarin dan sekarang aku sudah disuruh bekerja kembali. Aku tidak mau" rajuk Su-won dengan pipi yang digembungkan.

(Name) tertawa kecil melihat tingkah ajaib Su-won yang sangat jarang terjadi bahkan hampir tidak pernah.

"Aku juga membutuhkan dirimu, tapi rakyat lebih membutuhkan mu raja ku" Balas (Name) lembut.

Su-won mengerutkan dahinya, memang tanggung jawabnya untuk mengayomi rakyatnya. Tapi pernikahannya baru saja dilaksanakan kemarin dan dirinya ingin bermanja lebih lama lagi dengan (Name).

"Bagaimana setelah semua urusanmu selesai aku akan mengabulkan apapun yang kau mau?" Tawar (Name).

"Apapun?"

"Ya, apapun yang kau mau"

"Janji? Kau akan mengabulkannya?"

"Kau meragukan ucapanku?" Tanya (Name) dengan nada tidak percaya.

"Aku percaya denganmu, kalau begitu sampai bertemu lagi nanti permaisuri ku" ucap Su-won semangat dan segera mencium singkat dahi (Name) sebelum menuju tempat pemandian khususnya.

"Astaga, aku harus membiasakan diri dengan semua ini" ucap (Name) dengan wajah memerah dan senyum malu-malu yang membuat gadis itu terlihat lucu.



Tbc

Gomennasai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang