11.

1.4K 227 7
                                    

Name memilih tidak ikut dalam rencana yang dilakukan oleh kapten Gigan, rasa canggung hanya akan memperburuk keadaan.

Gadis itu hanya berjalan-jalan dikota pelabuhan ini, tentunya dengan penutup kepala yang setia menutupi sebagian wajahnya.

Name melamun, memikirkan nasib Yona dan Yoon. Mau bagaimanapun mereka berdua tidak terlalu bisa bertarung.

"Hari sudah pagi, ku harap mereka selamat dan berhasil mengalahkan pejabat rakus itu" gumam Name sambil menatap langit.

Saat berbelok Name tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat dirinya dan orang itu sama sama terjatuh.

"Maaf saya tidak melihat anda" ucap Name sambil melihat siapa orang yang tabrak tadi.

"Su-won" bisik Name lirih, Name hendak berlari meninggalkan pemuda didepannya ini namun sebuah tangan menghentikan pergerakannya.

"Yona?" Apa yang perlu Name lakukan saat ini? Menghajar Su-won lalu pergi atau menetap sebentar ketika melihat tatapan Su-won yang terlihat bahagia dan sedih?

"Aku bukan Yona" Name menepis pelan tangan Su-won, membuat pegangan pemuda itu lepas seketika.

Su-won menatap Name terkejut, suara derapan kaki dan panggilan membuat Name panik bukan main. Gadis itu hendak pergi, namun dengan cepat Su-won menyembunyikan Name dibalik tubuhnya.

"Su-won -sama! Berapa kali saya bilang agar anda tidak berkeliaran sendiri" Han ju-do yang merupakan jendral serta orang kepercayaan Su-won itu menatap tuannya lama.

Wajahnya yang memiliki bekas luka dipipinya itu menatap gadis dibelakang Su-won.

"Bisa tinggalkan kami sebentar Jendral?" Ucap Su-won dengan senyum manis.

"Kami akan menunggu anda ditempat tadi" ucap Han ju-do lalu memerintahkan dua pengawal yang bersamanya tadi agar ikut dengan dirinya.

Setelah dipastikan ketiga orang tadi pergi Name menghentakkan tangannya namun sayang, genggaman Su-won lebih kuat dari sebelum nya.

"Apa mau mu? " desis Name diiringi tatapan tajam.
"Kerajaan Kouka saat ini memiliki dua kubu, banyak yang mengatakan bahwa kedudukan saat ini tidaklah kuat" jelas
Su-won dengan serius.

Name tertawa sinis, apa pedulinya kepada orang yang telah membunuh ayahnya.

"Itu sudah resiko bagi dirimu karena telah membunuh kaisar sebelumnya" balas Name.

"Aku hanya merebut kembali apa yang seharusnya menjadi hak ku sejak ayahku dulu"
Su-won menatap Name sebelum menghela nafasnya panjang.

"Hak mu? Bahkan paman saja tidak mempersalahkan hal ini lalu dimana letak hak mu
SU-WON!!!" Seru Name marah.

"Ayahmu sudah mengorbankan rakyatnya! Hanya demi kenyamanan Yona sementara! Bahkan ayahmu sendiri tidak mengakui keberadaanmu selama ini!"

Name mematung mendengar ucapan Su-won yang memang benar terjadi, amarahnya yang tadi meluap hilang begitu saja.

"Semua itu tidak ada hubungannya denganku" Name mengalihkan pandangannya, enggan menatap kedua manik Su-won yang menatap dirinya teduh.

"Sesungguhnya Kau hanya ingin membawa diriku sebagai pengganti Yona bukan? Agar kedudukanmu sebagai Kaisar tidak akan bisa dilengserkan begitu saja"

Name tertawa lirih, semuanya sama saja. Hanya Yona yang diharapkan, sejujurnya dirinya mendengar perkataan Jaeha malam tadi. Dirinya tidak berharap banyak jika orang-orang menyukai dirinya.

"Ya, aku ingin membawa mu kembali ke kerajaan. Tetapi bukan sebagai Yona, melainkan sebagai putri pertama kerajaan kouka" Su-won memegang kedua bahu Name erat, mata pemuda itu masih menatap dirinya teduh.

"Apa kau gila! Para bangsawan akan memburu Yona dan lainnya jika mereka tau bahwa Kouka memiliki dua orang putri!"

"Yona akan baik-baik saja! Hak bersama dengannya, dan dirimu akan aman bersama diriku" jelas Su-won.

"Kenapa kau yakin sekali aku tidak akan mencelakai dirimu?" Tanya Name datar.

"Haruskah aku mengatakan jika hatiku yang berkata bahwa dirimu lah yang akan menjagaku"

"Ja-jangan mengada-ada! Aku bisa saja membunuh mu saat kau tertidur atau saat lengah!"bentak Name.

"Oya, kau ingin memasuki kamarku?" Goda Su-won.

Wajah Name memerah, merasa malu akan ucapannya sendiri. Usapan lembut dikepala membuat Name menengadah kan kepalanya.

"Bagaimana? Apakah kau mau ikut bersama diriku atau tidak?" Tanya Su-won lembut.

"Aku...."


Tbc


Hayooo, Name bakal jawab apa nihhh. Maaf banget baru bisa update sekarang, 2 hari yang lalu cerita ini hilang dan setelahnya hati miru lagi ancur gara-gara digosipin guru pembimbing.

Nantikan kelanjutannya ya!!!

Gomennasai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang