ova

912 136 2
                                    

(Name) menatap lembut cincin yang tersemat dijari manisnya, mengusap pelan cincin yang terbuat dari emas putih.

"Dasar, memberiku cincin yang terbuat dari emas putih sebagai jaminan. Dikira aku rentenir apa, pakai jaminan segala" ucap (name) pelan lalu terkekeh.

Su-won memberikan cincin tersebut sebagai jaminan bahwa dirinya akan menikahi (name) tidak lama lagi.

Yona yang melihat tingkah sahabatnya hanya bisa menggeleng kan kepala heran.

"Jadi, lamaran Su-won kau terima,(name)?" Tanya Yona seraya meletakkan segelas coklat panas dimeja.

(Name) menatap Yona sekilas lalu mengangkat kedua bahunya.
"Menikah memang mudah, menjalani kehidupan setelahnya yang susah. Aku belum siap menjadi istri, masih banyak kekurangan didalam diriku, Yona" jelas (name) lalu meminum coklat panas yang diberikan Yona tadi.

Yona menghela nafas panjang, heran sekaligus takjub akan pemikiran sahabatnya tersebut.

"Enaknya~. Aku yang sudah memberi kode untuk siap dinikahi malah belum dilamar" ucap Yona kesal ketika mengingat Hak yang tidak pernah peka.

"Lamaran Su-won akan ku terima jika aku sudah memiliki penghasilan sendiri. Itu janjiku terhadap diriku sendiri" ucap (name) dengan gerakan menepuk dada nya pelan.

Tawa (name) dan Yona pecah seketika, membuat malam itu terasa hangat ketika rasa dingin melanda.

***

(Name) menatap datar sepasang anak adam dan hawa yang tengah bercengkrama riang, membuat dirinya merasa gerah akan pemandangan tersebut.

(Name) mencoba berfikir positif bahwa gadis yang berada disamping Su-won merupakan adik tingkat atau mungkin teman sekelasnya.

Perempatan imajiner muncul dikepalanya ketika gadis itu mulai berani menyentuh lengan Su-won.

"Akira-san, bisa lepaskan tangan ku?" Ucap Su-won dengan senyum canggung, terlihat risih akan perbuatan gadis didepannya.

"Ne~ aku menyukaimu, bagaimana kalau kita berpacaran? " Ucap Akira dengan senyum tipis diwajahnya.

Plas

"Maaf, tapi yang ini sudah mempunyai calon istri, jadi jangan ganggu calon suami orang" (Name) langsung melepas rangkulan tangan Akira dan berganti memeluk tangan Su-won dengan senyum meremehkan.

Akira ingin membalas ucapan (name) namun langsung berhenti ketika tatapan tajam Su-won membuatnya takut dan akhirnya pergi.

(Name) melepaskan tangan Su-won namun tangannya langsung digenggam oleh pemuda itu.

"Kau cemburu?" Goda Su-won, (name) menganggukkan kepalanya pelan dan langsung dihadiahi pelukan oleh Su-won.

"Jadi kau setuju kita menikah? "
"Itu... Aku belum memutuskannya, tapi melihat kejadian tadi aku tidak bisa mengatakan tidak" Jelas (name) dengan nada pelan di kalimat terakhir.

Dari kejauhan Yona dan Hak (dipaksa ikut Yona) tengah memperhatikan interaksi sepasang kekasih itu.

"Untuk apa kita harus membuntuti mereka dan mendengar perbincangan mereka?" Tanya Hak lelah, pemuda itu habis begadang karena bermain game semalam.

"Apa Hak tidak penasaran bagaimana berjalannya hubungan mereka?! Lihatlah mereka, terlihat sangat menggemaskan" Ucap Yona dengan semangat.

"Untuk apa aku harus memperhatikan mereka jika disampingku ada yang lebih menggemaskan hm... " Balas Hak santai, membuat rona merah menjalar ke kedua pipi Yona.

"A... Apa maksudmu Hak?"
"Sstt, mereka berjalan kearah sini" Ucap Hak lalu menundukkan kepalanya dan Yona, membuat keduanya tidak terlihat akibat semak-semak.

Setelah memastikan Su-won dan (name) sudah pergi, Hak langsung berdiri diikuti oleh Yona.

"Aku juga ingin seperti mereka" Gunam Yona pelan. Hak meletakkan telapak tangannya dipucuk kepala Yona lalu mengelus nya pelan.

"Aku akan melamarmu jika sudah memiliki perusahaan ku sendiri" Ucap Hak lalu berjalan pergi meninggalkan Yona yang tercengang akan ucapan pemuda tersebut.

Tbc

Udah lama ya nggak up ni cerita.

Gomennasai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang