9.

1.4K 235 17
                                    

Malam ini merupakan malam terakhir Name dan lainnya berada di desa naga biru, saat ini Name tengah menyandarkan tubuhnya disalah satu pohon yang berada tidak jauh dari keberadaan Yona,Hak dan tentunya pria tadi.

Sebuah keputusan yang tidak tepat sebenarnya, Name menyesali rasa ingin tau dirinya ketika melihat Yona dan Hak pergi kesebuah padang rumput.

"Shin ah" gumam Name, senyum tipis terpasang apik di wajah ayunya. Setidaknya dirinya mengetahui nama pemuda tadi. Sebuah nama yang bagus, sebagus orang yang memberikannya dan menerimanya.

Beberapa hari perjalanan mereka untuk mencari para pewaris kekuatan naga tidak jarang Name mendengar berita miring mengenai dirinya dan Yona.

Takut mengganggu waktu Yona dan Hak, Name memilih pergi kesebuah tebing yang menampilkan pemandangan indah bulan purnama.

Salah satu berita yang sering didengarnya adalah, Yona berada dalam bahaya karena berada dalam pengaruh sihirnya, dan pewaris kekuasaan kerajaan seharusnya jatuh ke tangannya tetapi karena putri pertama terkena kutukan membuat Yona yang seorang putri kedua naik tahta.

Name tidak terlalu mempersalahkan berita miring soal dirinya, namun berita Yona sangatlah menganggunya, hingga hampir saja dirinya memenggal kepala salah satu penduduk yang tengah bergosip ria tentang saudarinya itu.

"Putri Yona sangatlah licik, penampilannya yang lugu membuat semua orang terpana akan dirinya hingga membuat Putri pertama kerajaaan harus rela turun tahta dan digantikan oleh Putri Yona" Name mengulang kembali kalimat yang sedari tadi terngiang dikepalanya.

"Yona adalah adikku, saudari kembarku....aku tidak akan pernah mengkhianati dirinya..." terselip nada ragu dikalimatnya.

Sungguh, jika saja mimpi itu tidak datang mungkin saja dirinya akan baik-baik saja.

"Name?" Name menurunkan pandangannya, karena saat ini dirinya tengah berada didahan pohon.

"Kija? Ada apa?" Tanya Name heran dan langsung turun dari dahan pohon.

Baru saja kakinya menyentuh tanah, cakar tajam telah berada disamping kepalanya lebih tepatnya berada dilehernya.

"Apa maksud mu dengan mengancungkan cakar mu kearah ku Kija?" Tanya Name dengan nada datar.

"Saya hanya ingin memastikan putri berada dipihak siapa. Dipihak Putri Yona atau anda merupakan musuh kami?" tanya Kija dengan aura yang cukup membuat tubuh Name sedikit merinding merasakannya.

Apakah dirinya dianggap sebagai pengkhianat sekarang?
"Yona adalah adikku! Bagaimana bisa kau memepertanyakan hal itu kepadaku?!" Seru Name marah. Senyum sinis Kija membuat Name terdiam.

"Anda pikir saya tidak tau bahwa anda iri terhadap Putri Yona, mendengar kisah kalian aku dapat mengetahui bahwa diri anda sangat ingin menjadi Putri Yona. Bukan begitu Putri Name?"

"Kalian sedang apa disini?" Sebuah suara yang lembut memecah keheningan sementara diantara keduanya.

"Ahhh tidak ada apa-apa Yona, Kija hanya mengajak ku berbincang" ucap Name, dengan senyum tipis diwajahnya.

"Benarkah? Ah! Name! Aku memberikan nama untuk naga biru, namanya Shin ah!"

"Aku tau"

"Lalu setelah itu Shin ah berlarian di rerumputan disana!"

"Jangan bicara lagi Yona"

"Yona, bagaimana kalau kita makan sekarang? Aku sudah lapar dari tadi" Name segera mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku juga. Kija, ayo kita makan Yoon pasti telah membuatkan kita makanan" seru Yona semangat yang dibalas serupa oleh Kija.

Ketika berpapasan dengan Kija, pemuda bersurai putih tersebut membisikkan sebuah kata yang membuat Name ingin pergi dari sana sekarang juga.

"Aku mengawasi anda Putri Name"

***

Name menatap lautan dengan tatapan menerawang, saat ini mereka berada di kota, dimana keberadaan naga hijau berada.

Yona dan lainnya sedang mencari bahan makanan sekaligus mencari informasi mengenai kerajaan. Dan dirinya kebagian menjaga barang-barang.

Hubungannya dengan Kija pun tidak membaik, pemuda itu masih mengawasi dirinya.

"Hay nona manis, kenapa kau hanya sendiri disini?" Seseorang menggodanya lagi?

Manik ungunya bertemu dengan manik hijau, Name sedikit terpana akan pemuda yang berbicara dengannya ini.

"Naga hijau?" Gumam Name, pemuda itu langsung memasang wajah yang terlihat khawatir?

"Eh?"

Tbc

Gimana readers? Masih mau bersama Yona dkk?
Disinilah penderitaan para readers akan dimulai....

Sampai jumpa chapter depan!!!

Gomennasai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang