Ia kaget dan langsung berdiri. Mamanya mulai memandanginya dari atas sampai ke bawah dan langsung terlihat beremosi. Mama menyerenya seperti biasa dan memintanya duduk di sudut tembok, ia kembali memukulinya seperti biasanya.
"Lagi-lagi mama melakukannya. Aku tidak tahu mengapa mama yang tadinya baik tiba-tiba berubah menjadi seperti ini. Apa salahku?", ungkapnya dalam hati.
Mama yang puas melampiaskan emosinya kembali duduk dan meneguk minuman. Dia hanya mengomel sendiri sambil memberikan tatapan sinisnya. Sedangkan Jisoo hanya menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
Tiba-tiba mama pergi menuju ke kamarnya. Melihat kesempatan itu Jisoo langsung berlari menuju ke kamarnya dan mengunci pintu. Ia duduk di depan pintu sambil menangis dan bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Tanpa sengaja ia melihat ke arah roknya dan menyadari sesuatu. Jisoo segera meraba kepalanya yang tertutup handuk.
"Aku menyadari sesuatu, mungkin mama trauma melihatku sebagai Jisoo yang merupkan seorang wanita, karena mama sangat membencinya. Ya... mungkin karena itu mama memarahiku dan memukulku lagi".
Namun kini iahanya bisa meratapi apa yang terjadi. Ia mencoba melihat sekeliling kamar dan pandangannya tertuju pada sebuah buku. "Aku ingat, bahwa aku harus menghubungi seseorang saat ini. Seseorang yang mungkin bisa menyembuhkan mama".
Ia segera mencari ponsel miliknya dan mengetikkan nomor dengan nama Ken itu. Berulang kali ia mencoba menelponnya namun sama sekali tidak ada jawaban. "Siapa Ken itu? Kenapa ia tidak mengangkatnya?".
Berkali-kali ia terus mencoba menghubungi nomor itu, namun usahanya sia-sia. Tak inginberputus asa, iapun kembali mencoba menemukan salah satu kontak di buku telfon itu namun ia kebingungungan, semua nama di buku itu terasa asing.
lelah dengan semua itu, Jisoo merebahkan dirinya diata kasur, lalu ponselnya tiba-tiba berbunyi. Ya,,, tidak salah lagi, itu adalah nomor Ken yang sedari tadi gagal ia hubungi. Dengan perasaan deg-degan bercampur senang, ia langsung mengangkat telfon dan berbicara terbata-bata. "Halo,,, apakah ini Ken? Ken putra dari Nona Kang?".
"Iya, aku Ken. Siapa?".
"Aku sangat bahagia mendengarnya, akhirnya ada seseorang yang bisa aku hubungi. Tapi, aku merasa takut untuk mengenalkan diriku. Bagaimana jika Ken juga membenciku seperti mama karena tahu bahwa aku adalah anak yang dititipkan pada mama", bisik Jisoo dalam hati. Namun sesegera mungkin pikiran itu ia buang.
"Aku Jisoo. Kim Jisoo. Aku minta maaf telah menganggu waktumu, tapi ini keadaan darurat!".
"Apa maksudmu? Apa sesuatu telah terjadi? Dan kenapa kau menghubungiku disaat aku tidak mendengar kabar apapun dari mama".
Jisoo tahu jika saat ini laki-laki yang tengah menelfonnya ini sangat panik, apalagi selama deperesi mama tidak pernah lagi menyentuh hpnya. Iapun berusaha menceritakan keadaan nona Kaang kepada Ken. Namun belum selesai berbicara, Ken malah langsung mematikan hpnya.
"Halo.. halo... Tut... tut... tut....". Jalan Jisoo semakin buntu. Bahkan ia tidak tahu mengapa pria itu malah mematikan hpnya. Kini Jisoo semakin frustasi, kepada siapa lagi ia meminta tolong. Saat ini ia hanya bisa pasrah.
Haripun berlalu dan keesokan harinya ia mencoba keluar kamar untuk menemui mama dengan setelan ala anak cowok. Jisoo terlihat tampan dengan mengenakan baju yang kemarin mamanya berikan.
Ia sangat berharap jika kali ini mamanya tidak lagi depresi. Ternyata benar, mama kembali bersikap baik kepadanya. Bahkan ia berkata akan memasak maknan kesuakannya. Mendengra hal itu, Jisoo hanya mengangguk saja. Lalu tak lama bel pintu berbunyi.
Jisoo berniat untuk membukanya, namun ia takut mamanya akan mengamuk lagi. Tiba-tiba sebuah suara dari arah dapur, "Ken ya,,, buka pintunya". Mendengar itu dari mama Jisoo segera membuka pintu. "Tapi tunggu... Siapakah yang ada di depan pintu ini ?".
Segala bentuk dukungan baik komentar positif dan negatif adalah imbalan terindah untuk pengembangan karya ini ke depannya. Dan satu like adalah kado terbaik. Jangan lupa like dan koment ya yorobun!! Ghamshahamnida & happy reading ! ^_^
Masukkan juga di perpustakaan kalian agar bisa terus simak update cerita selanjutnya!.
YOU ARE READING
BEING NORMAL
Random[HIAT SEMENTARA] Yakin jika di dunia ini hanya ada namja (laki-laki) dan yeoja (perempuan) ? Terkadang kamu harus melewati batas yang namanya Gender disaat keadaanmu tidak memungkinkan untuk menjadi normal. Tapi takdirku berkata.... Sebenarnya auth...