"Aihh,, tidak, Ini bekas luka selama tinggal bersama mamamu", kata Jisoo sambil berusaha menutupi bekas luka itu dengan lengan panjang dari kaos yang ia kenakan.
"Sejak mamamu tahu bahwa papamu meninggal, ia tidak bisa mengontrol dirinya. Ah tapi aku tidak apa-apa, jadi jangan merasa bersalah".
Kai dan Ken hanya menatap wanita setengah cowok setinggi 160 cm itu. Kemudian Kai melepaskan tangan darinya dan pergi ke lapangan, diikuti oleh Ken di belakangnya.
Tak ada pilihan lain. Mau tidak mau kini Jisoo harus menerima kenyataan telah berada di lapangan futsal bersama dengan Kriss, Kai, Ken dan beberapa anggota keluarga Kang lainnya. Ya,, seperti biasa, mereka masih saja bersikap dingin dan mengacuhkannya.
Dari arah pintu masuk, terlihat segerombolan anak laki-laki lain yang begitu tinggi dengan tulang rahang yang nampak jelas. Mereka masuk, dan Kang bersaudara langsung berdiri.
"Woo,,ha,, liat siapa pria kecil ini", kata salah satu pria yang sepertinya orang paling berpengaruh di kelompok itu. "Jadi ini anak asuh ayahmu itu? Nggak salah bibit?", dan semua anak tertawa.
"Hei Jaemin, jangan kayak tong kosong yang cuman nyaring tapi isinya sampah. Kita buktikan aja siapa yang menang kali ini. Apalagi kau dan teammu belum pernah sekalipun menang atas keluarga Kang", kata Kriss.
Melihat hal itu pria yang dipanggil Jaemin tadi langsung menunjukkan wajah kesal dan mengajak semua anggotanya memasuki lapangan. Permainanpun dimulai. Terlihat Kang bersaudara yang nampak kompak di dalam lapangan. Sampai pada akhirnya Jiso tidak sadar bahwa bola dilemparkan oleh Kriss ke arahnya.
Jisoo yang tidak pernah bermain bola hanya kaget dan bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Dia berusaha membawanya lari dengan gayaku, namun Jaemin cs malah menertawakan gerakannya. Bahkan Kang bersaudara melihatnya dengan pandangan malu.
Tak ingin berlama-lama akhirnya Jisoo langsung menyepak saja bola itu kepada Ken. Bukannya bola yang melayang, namun sepatukunyalah yang terlepas dan mengenai Ken hingga membuatnya pingsan.
"Ken, kau tidak apa-apa?".
Semua orang langsung membawanya ke pinggir lapangan. Ken yang tidak bisa bermain akhirnya digantikan oleh pemain cadangan. Kak Kriss kelihatan begitu kesal. Beberapa kali team Jaemin berhasil mencetak skor melebihi keluarga Kang, sampai pada akhirnya permainan dimenangkan oleh team mereka.
"Lihat, siapa sekarang yang jadi tong", kata Jaemin sembari menghampiri Kriss. Lalu meninggalkan lapangan bersama teamnya.
Semua pemain dari team Kang hanya duduk diam di pinggir lapangan. Mereka nampak menundukkan kepala dengan wajah kesal.
"Baru kali ini aku melihat lelaki yang begitu buruk dalam bermain bola", kata Kai mencibirku.
"Aku tidak tahu kak Kriss seceroboh itu. Mempertaruhkan harga diri keluarga Kang dengan memasukkannya ke team", tambah Ken.
Namun Kriss hanya tersenyum dan memandang ke arah Jisoo. "Jisoo ya, kau sudah bekerja dengan baik dan membuat kita kalah. Maukah kau menebus kesalahanmu dengan membelikan kami semua minum. Lemari pendinginnya ada di ujung", kata Kriss.
Meski kata-kataya diucapkan dengan begitu ramah dan dengan bahasa yang halus, namun tetap saja intinya dia ingin menyuruh Jisoo menjadi budak dan pelayan bagi keluarganya hari ini. Entah apa rencananya kali ini. Jisoo hanya pergi meninggalkan semuanya dan membeli minuman.
"Apa tujuanmu sebenarnya Kriss hyung? Kau pasti sudah tahu kalau dia tidak bisa bermain bola", kata Ken.
"Hei berandal, urusi saja urusanmu. Kita hanya akan akur di dalam lapangan, di luar itu,,, jangan ikut campur".
"Tapi hyung, Ken benar. Biasanya kau selalu melakukan ujian untuk melihat kemampuan seseorang lebih dahulu sebelum memasukkannya ke team. Bahkan kau selalu membahasnya dengan kita" sanggah Kai.
"Setidaknnya kan dengan begini kalian bisa tau, bahwa Jisoo itu tidak berguna".
Tak lama Jisoo datang membawa banyak minuman di kedua tangannya dengan begitu susah payah. Lalu ia membagikan minuman itu kepada setiap anggota, sampai tiba akhirnya ia harus memberikan minuman itu kepada Ken. Namun Ken malah langsung berdiri dan pergi tanpa menerima minuman darinya membuat Jisoo hanya dapat memandang jauh ke arah punggung Ken yang berlalu pergi.
Hari itu sangat melelahkan. Setelah pertandingan itu semuanya kembali menuju rumah keluarga Kang. Usai mandi Jisoo mencoba menghirup udara segar dengan menuju ke balkon. Tapi tanpa sengaja ia melihat seseorang yang mencurigakan lewat di depan rumah. Pawakan seperti seorang pria itu mengenakan jaket hitam beserta topi.
"Siapa itu? Dari postur badannya sepertinya tidak asing".
Tiba-tiba perutnya berbunyi mengaburkan pemikirannya. "Ouwhh,, aku lapar, aku akan mengambil beberapa makanan di kulkas", katanya sambil memegangi perut yang sudah keroncongan.
Jisoo menuju ke dapur, disana ia melihat Kai yang tengah memasak makanan. "Anyyeong, kau sedang apa Kai hyung", tanyanya, namun Kai hanya diam. Jisoo merasa bersalah dan tidak enak dengan kejadian tadi di lapangan.
"Kai hyung, aku minta maaf soal futsal itu. Pasti berat untuk kalian menerima kekalahan setelah sebelumnya menang. Aku...aku akan berusaha keras untuk belajar bermain bola agar di pertandingan selanjutnya team kita yang menang".
Mendengar itu, Kai yang tadi tengah memotong bawang langsung berhenti. "Aku tahu kau sedang berusaha menjadi bagian dari keluarga kami. Tapi sampai saat ini aku belum bisa menerimamu termasuk menerima kepergian papa yang begitu cepat. Aku harap kau bisa memaklumi sifatku yang kekanak-kanakan ini".
Dibalik ucapan itu, ia menyadari bahwa Kai sedang terluka. "Kai hyung, jika aku berusaha untuk memahamimu dan dekat denganmu, apakah hyung tidak keberatan?".
Happy reading drakor lovers!
Jangan lupa voment (vote & comment) untuk mendukung katya ini lebih baik lagi ke depannya :)
Yuk baca novel sekalian belajar bahasa korea bareng disini!
![](https://img.wattpad.com/cover/177023494-288-k778238.jpg)
YOU ARE READING
BEING NORMAL
Random[HIAT SEMENTARA] Yakin jika di dunia ini hanya ada namja (laki-laki) dan yeoja (perempuan) ? Terkadang kamu harus melewati batas yang namanya Gender disaat keadaanmu tidak memungkinkan untuk menjadi normal. Tapi takdirku berkata.... Sebenarnya auth...