Ep 3

99 6 0
                                    

Melihat nona Kang yang selama ini dipanggilnya mama, Jisoo tahu bahwa wanita itu masih saja belum bisa melupakan kepergian paman Juwoon, suaminya. Meski begitu, Nona Kang Min Ah kini adalah ibu tirinya meski selalu memukulinya. Namun hanya dia yang ia punya saat ini. Bahkan ia tidak tahu lagi harus menghubungi siapa dalam keadaan seperti ini.

Di sudut ruangan, Jisoo hanya bisa memandangi mama tirinya yang terus minum tanpa henti. Lalu tiba-tiba ia melihat tatapan wanita itu kearahnya. Seakan seluruh ketakutan berada pada dirinya. Bahkan wanita dnegan rambut acak-acakan itu menghampirinya dan dengan sergap langsung menjambak rambut Jisoo. 

"Arrghhh... ampun ma".

"Tidakkah Juwoon kini menyesal telah memiliki anak perempuan? Karena dirinyalah kini dia harus meninggal", nona Kang tertawa sembari menangis. 

"Hai anak sialan, Kenapa bukan kau saja yang menggantikan Juwoon saat kecelakaan itu hah!. Kamu telah menghancurkan hidupku", kata wanita itu dengan suara lantang.

"Kau tahu, selama aku dan Juwoon membina hubungan baik sebagai keluarga, kami tidak pernah bertengkar. Bahkan kami sangat bahagia dengan kehadiran ketiga putra kami. Hahahahha... bahkan sekarang terbukti, bahwa anak laki-laki itu lebih bisa diandalkan daripada perempuan. KAU MENGERTI!!!".

"Kenapa tidak kau menjadi anak laki-laki saja hah!", kata mama begitu keras sambil membenturkan kepada Jisoo ke tembok. Jisoo hanya bisa menangis dalam sunyi. Ia mulai bertanya-tanya, "Mengapa mama sangat membenci anak perempuan? Apa yang terjadi dengan mama?".

Tak lama nona Kang meninggalkannya dan menuju ke dapur, namun setelah itu ia kembali membawa sebuah gunting. Jisoo mulai berteriak, "Ma,,, jangan ma. Jangan bunuh aku. Maafkan aku ma". Namun mamanya tidak berkata apa-apa dan langsung meraih rambut panjangnya dan memotongnya tanpa pola.

"Wkwkwkwk...", mama tertawa dan terus memotong rambutku hingga menjadi pendek. Ia lalu mendekatkan wajahnya kepada wanita berambut pendek di depannya dan tiba-tiba tersenyum. "Oh Ken anakku", ia langsung memeluk Jisoo dan menangis. "Papamu sudah tiada nak. Maafkan mama". Hal tidak terduga itu langsung membuat Jisoo terdiam dan bertanya-tanya, "Siapa itu Ken?".

Tiba-tiba Jisoo langsung teringat cerita paman Juwoon dulu, bahwa dia dan nona Kang telah memiliki tiga anak laki-laki. Lalu, mungkinkah Ken adalah salah satu nama dari anak mereka? Apakah Ken bisa membantuku menyadarkan mamanya?.


Segala bentuk dukungan baik komentar positif dan negatif adalah imbalan terindah untuk pengembangan karya ini ke depannya. Dan satu like adalah kado terbaik. Jangan lupa like dan koment ya yorobun!! Ghamshahamnida & happy reading ! ^_^

Masukkan juga di perpustakaan kalian agar bisa terus simak update cerita selanjutnya!.

BEING NORMALWhere stories live. Discover now