Ep 10

25 3 0
                                    

Jisoo berjalan meninggalkan sopir itu, namun secara mengejutkan ia kembali lagi. "Ah,, ajussi, halte bus di sebelah mana ya?". Sopir itu hanya tersenyum sambil menunjukkan arahnya.

"Apakah tuan benar-benar tidak mau diantarkan? Apalagi tuan adalah orang baru disini".

"Ah tenang saja, aku punya GPS", katanya tersenyum dan meninggalkan sopir itu. "Ghamsahamnida ajussi (terimakasih paman)".

Jisoo sibuk melihat ke arah ponselnya. "Sopp,,, sopp,, sop apa ya? Sop ayam? Duh kenapa sampai lupa nama sekolahnya sih". Kemudian aku melihat Ken yang sedang duduk di halte. "Ah,, itu Ken,, Ken.. Ken..", teriaknya sambil menuju ke arah halte.

Sayangnya saat itu bus datang dan Ken langsung masuk ke dalam bus tanpa mendengar panggilan Jisoo. Ia berlari mengejarnya namun bus itu hanya lewat saja. Ken yang ada di dalam bus tanpa sengaja melihat ke cendela dan menemukan Jisoo berada di luar tengah berlari mengejar busnya. "Kenapa anak itu tidak naik mobil. Dasar bodoh", katanya lirih.

"Yah,,, Kenapa sih si Ken itu songong banget. Sok mandiri,, huh ,,huh,," kata Jisoo sambil ngos-ngosan. "Tapi emang mandiri sih, makanya naik bus sendiri".

"Aduh gimana nih. Mana nama sekolahnya aja nggak tahu".

Lalu ia melihat ada ibu-ibu di halte bus dan memberanikan diri untuk bertanya. "Ahjumma, apakah anda tahu sekolah bernama sop,,sop,,sopp.. !".

"SOPA?".

"Ah iya, benar".

"Kamu bisa naik bus 01 jurusan Gurogu dari sini. Wahhh,, apakah kamu murid baru disana?".

"Ah tidak. Aku hanya ingin tahu saja, karena salah satu biasku sekolah disana. Hehhe,, he,, he. Ahjumma, bagaimana dengan Hyundai Chunghun High School".

"Ah... tidak banyak idol disana".

"Maksudku alamatnya", katanya sambil tersenyum.

Bibi itu nampak jengkel. "Kamu tinggal naik saja bus jurusan Gangnam Gu dari sini". Lalu sebuah bus datang, "Ah ini dia busnya, naiklah".

Jisoo pergi menaiki bus itu sambil mengucapkan terimakasih pada bibi itu. Sayangnya langkahnya terhenti saat besi di bis itu tidak membuka untuknya sehingga ia tidak bisa masuk. "Apa kau tidak memiliki kartu pembayaran?", tanya sopir bus.

"Ahh,,, aku lupa membawanya", katanya beralasan. Padahal sebenarnya ia lupa meminta pada Kriss hyung. "Maaf nak, kamu tidak bisa menaikinya", kata supir itu membuatnya cemberut.

Kemudian dari arah belakang ada seorang pria yang tiba-tiba langsung menaruh kartunya di mesin kartu. "Tit.. Tit" bunyi mesin itu.

"Aku membayar untuk dia juga ya pak". Lalu pria itu bergegas pergi dan duduk di kursi kosong.

Jisoo hanya memandangnya yang berlalu melewatinya begitu saja. Ia mengikutinya dan langsung ikut duduk di sebelahnya. "Terimakasih. Aku kaan menggantinya nanti", kataku sambil memandang ke arah pria itu.

"Santai saja, itu tidak menghabiskan sampai 10% uang jajanku", katanya.

Mendengar itu, Jisoo langsung berbisik di dalam hati, "Hah,,, Ternyata bukan hanya Kang bersaudara saja. Huh mengapa banyak sekali pria sombong dan berhati dingin di Seoul? Apakah ini tempat seperti itu? Siapa yang paling dingin dialah yang keren. Menjengkelkan!".

"Ah tidak-tidak, aku harus tetap membayarnya", katanya sungkan.

"Terserah", jawab pria itu sambil memalingkan wajahnya melihat ke arah cendela. Lalu ada dua orang nenek-nenek yang masuk ke dalam bus dan melihat semua tempat duduk sudah penuh. Aku mencoba membantu mencarikan tempat duduk dnegan melihat ke sekeliling bus, namun semua tempat duduk rupanya sudah penuh.

Akhirnya Jisoo berdiri dan mempersilahkan kedua nenek itu duduk. Namun siapa yang menyangka jika pria sombong disebelahnya itu hanya duduk diam tanpa tahu maksudnya mempersilahkan kedua nenek itu untuk duduk.

"Cepat berdiri", katanya pada pria itu. Namun ia tetap enggan berdiri dan hanya memandang aneh ke arahnya. "Wah rupanya pria ini tidak tahu diri", katanya lirih.

Akhirnya ia langsung memaksanya berdiri dan memberi kode bahwa tempat duduk itu untuk nenek tersebut. Pria itu nampak jengkel dan malu saat nenek dan penumpang lainnya hanya melihatnya dari kejauhan, akhirnya mau tidak mau ia tetap berdiri.

Pria dengan wajah campuran antara cantik dan tampan itu berdiri bersamanya, tepat disamping tempat duduk yang tadi mereka gunakan. Rupanya perjalanan pagi itu membuatnya sangat kehausan. Tak kuat menahan lelah, akhirnya Jisoo mulai membuka tasnya dan mengeluarkan sebotol air minum.

Namun disaat yang bersamaan, bus itu tiba-tiba mengerem secara mendadak hingga membuat minumannya tumpah mengenai baju pria disampingnya.

"Yaa,, ishh", teriak pria itu.

Jisoo yang ketakutan hanya bisa berkata "Chongsohamnida (maaf)". Lalu seketika ia melihat kearah pintu masuk bis yang sepi dan terbuka lebar. Ada kesempatan emas, Jisoo yang nakal langsung berlari menuju keluar bus .

Melihat hal itu, pria sombong itu berusaha mengejarnya namun saat itu pintu bus sudah tertutup membuat dirinya marah-marah sendiri di dalam bus sambil memegangi bajunya yang basah karena ulahnya.

"Huh untung saja selamat", katanya sambil mengelus dada. "Dasar bodoh kau Jisoo", katanya sambil memukul kepalaku sendiri.

"Tapitunggu, kenapa aku turun dari bus, aku kan belum tiba di Gangnam? Haduh..",katanya sambil menengok ke arah jam diponselnya. "Hah,, setengah delapan? Gawataku bisa telat", katanya panik. Akhirnya Jisoo berjalan sambil mencari tahulokasi sekolahnya lewat GPS

BEING NORMALWhere stories live. Discover now