Day By Day

💕Rumah Tangga Aluya💕

1.
"Miya! Miya! Dimana kau sayangku ?" Teriak Alucard dari lantai atas.

"Aku di bawa Alu," Alucard menghela nafas lega. Lalu ia menuruni tangga dan segera memeluk istrinya dari belakang.

"Kau kemana aja ? Aku merindukan mu," Ujar Alucard manja sambil meletakan dagunya di bahu Miya.

"Berhenti mengangguku memasak! Aku juga tidak kemana mana!" Ujar Miya galak. Alucard tetap bersih keras memeluk Miya dari belakang.

"Menjauhlah Alu atau aku akan -Akh!" Miya meringis pelan tak kalah tangannya terkena pisau.

"Kau tak apa sayang ?" Tanya Alucard panik. Dengan cepat ia mengemut jari Miya yang terluka.

"Hei, hei, hentikan! Itu jorok Alu,"

Alucard merengut. Alucard segera mencari kotak p3k yang ia simpan kemarin.

Miya menatap suaminya heran namun mengikuti instruksi Alucard. Dengan telaten pemuda tampan itu membersihkan luka istrinya dengan alkohol lalu memberi obat merah.

"Maafkan aku," Ujar menyesal.

"Tidak apa. Jangan ulangi lagi!" Alucard mengangguk patuh.

"Tapi aku merindukan mu!" Ujar Alucard mulai merengek manja.

"Dasar Big Baby!" Dengus Miya mulai melanjuti memasak untuk sarapan pagi mereka.

2.

Miya menyiram kebunnya dengan semangat. Ini adalah pagi yang cerah.

"Ah, aku merindukan suasana tenang seperti ini," Bisiknya.

"Hai Miya!" Sapa Gossen- salah satu tetangga Miya. Gossen adalah seorang Mahasiswa seni.

"Hai juga Gossen," Sapa Miya balik sambil menyunggingkan senyum manis.

"Miya apa yang kau lakukan ?!" Teriak Alucard yang tiba tiba datang marah marah.

"Ada apa Alu ? Apa kau tidak bisa membedakan mana gula dan mana yang garam lagi ?" Tanya Miya sambil mematikan kran air.

"Kau menggoda tetangga kita ya ?" Tuduh Alucard. Alucard menatap Gossen dengan tatapan mematikan. Seketika tetangga mereka beringsut mundur lalu kabur ke dalam rumah.

"Aku hanya membalas sapaannya Alu. Tidak lebih,"

"Bohong, Aku nggak suka Miya yang pembohong!" Teriak Alucard menghentak kalinya bak anak kecil lalu masuk ke dalam rumah dengan membantingkan pintu.

Brak

"Astaga!" Miya memijat keningnya berdenyut sakit.

3.

Alucard menghentikan pekerjaanya. Matanya melirik ke jam tangan mahal yang melingkari tangannya.

"Astaga! Miya lupa menanyai kabarku!" Keluhnya lalu menatap smartphonenya garang.

"Katakan ke Miya aku merajuk!" Perintahnya ke smartphone yang tergeletak tak berdaya di atas meja. Sungguh kekanak kanakan.

4.
Miya tertidur terlalu lama. Jujur saja badannya masih lemas dan tak bertenaga setelah membersihkan semua rumah mereka berdua seharian penuh.

"Aku tak menyangka akan secapek ini," Keluhnya lalu bangkit dari tidurnya.

Ceklek

"Aku pulang!" Seru Alucard baru memasuki rumah. Matanya mencari keberadaan istri cantiknya.

"Sayang kamu dimana ?" Teriak Alucard sedangkan Miya memasang wajah malas.

Matanya menatap lurus ke layar televisi tanpa mengubrisi pemuda tampan yang berstatus suaminya itu.