Day By Day

🍎Aluya - Kemarin🍎

Genre : Song Fict,
p.s : Enjoy aja ya. Jgn lupa voted ❤

Miya dan Alucard menatap satu sama lain dengan tatapan tidak percaya. 3 tahun sudah berlalu, 3 tahun pula mereka berdua habiskan untuk melupakan satu sama lain.

Alucard tidak bisa membohongi dirinya, dia menyesali tindakannya, dengan bodohnya dia mengikhlaskan Miya pergi bersama Claude.

Begitu pula Miya, di hatinya penuh dengan rasa kecewa, Alucard yang dulu lebih memilih mempercayai Ruby dari perkataannya.

Tapi itu dulu, sudah terkikis dengan jarak memisah, dan pengalaman yang terus mereka alami.

"Hei mantan." Sapa Alucard dengan senyuman bodohnya.

"Hei juga mantan." Balas Miya terkekeh.

Suasana canggung yang sempat mereka rasain perlahan cair, tatapan mereka saling melemparkan rindu satu sama lain.

"Mau kemana mantan ?"

"Idih kepo."

"Kamu jangan manis dong mantan, nanti saya nya tambah cinta gimana dong ?"

Miya terdiam. Bohong hatinya tak merasa menghangat, bohong kalau di dalam hatinya sudah terisi penuh dengan Claude. Bohong kalau jantung nya tidak berdegup kencang.

"Idih. Apa sih mantan."

"Jalan yuk ?"

Miya hendak menolak. Tapi sedari dulu. Pemuda itu suka sekali memaksakan ke hendaknya terhadap Miya. Seakan Miya is mine. Ia meraih sebelah tangan Miya.

"Tangan kamu dingin, aku ngenggam ya biar nggak kedinginan ?" Itu bukan minta izin. Tapi pemaksaan. Ia bahkan mengeratkan ngenggamannya.

"Apa sih. Aku mau ke tokoh buku nih. Lepasin Alucard."

"Sstt. Biar aku antar. Jangan rewel."

Miya menahan dirinya untuk tidak mengomelin Alucard dari A sampe Z.

"Jangan majuin bibirnya, ntar cium nih." Ancam Alucard seakan hafal semua kelakuan gadis di sebelahnya.

"Apa sih." Miya lelah. Sedari tadi dia di buat salting mulu gara gara perlakuan manis Alucard.

"Selama aku pergi, ada yang lebih ganteng dari aku nggak ?" Miya mengernyitkan jijik mendengar ucapan Alucard terlalu pede. Sayangnya Alucard memang tampan yang sangat tidak manusiawi. Itu fakta, bukan opini.

"Apa sih."

Perjalanan yang seharusnya menghabiskan beberapa menit itu rasanya hampir satu jam saja. Miya mau mengibarin bendera aja kalau saja ada kamera.

Bagaimana tidak ? Alucard menanyakan hal hal yang tidak penting seperti ;

"Kamu tau nggak kemarin aku ke kebun loh. Anehnya nggak berbuah buah. Kan sedih aku tuh." Curhat Alucard.

Miya berdeheman singkat. Dia sebenarnya malas menanggapin omongan Alucard. Karena Alucard itu mantan :)

Tapi ia rada nggak tegaan. Dia bukan seperti kebanyakan orang, yang ngehindar ketemu mantan. Karena baginya jika mereka putus lalu saling membenci dan saling menjatuhkan. Apa bedanya dengan anak kecil ?

"Memang kebun apa ?" Tanya Miya.

"Kebun binatang." Jawab Alucard dengan wajah lugu dan tampan dosa.

Sabar Miya woy.

Belum aja Miya sentil jantungnya.

Untung aja mereka sudah sampai, jadi Miya tak perlu memarahi Alucard. Ia berusaha mempercepat langkahnya agar Alucard tertinggal di belakang. Seakan dia lupa kalau tangan mereka sedang bertautan.