Dalam sekejap Marvin menghentak kan lengannya, para penjaga istana terpental lumayan jauh karena nya.
Marvin sekuat tenaga berlari untuk menggapai tangan Marva.
Grapp
Marvin mencekal lengan Marva dengan kuat lalu menariknya untuk melarikan diri.
Raja Luis mengejar Marvin & Marva, dan mereka berdua berhasil dikepung.
"Mau kemana kau, kau cari mati?". Teriak Raja Luis.
"Aku tak takut padamu, Marva akan ikut dengan ku. Kecamkan itu!". Jawab Marvin menantang ayahnya.
"Anak kurang ajar, aku menyesal punya anak seperti mu!". Teriak Raja luis geram.
Sejenak Marvin termenung, hatinya seperti rapuh setelah Raja Luis mengatakan itu. Satu tetes air mata keluar dari kelopak matanya.
"Bunuhlah aku, dan lepaskan Marva sebagai gantinya!". Marvin menyodorkan dirinya dengan pasrah.
"Marvin kau sudah gila, aku tak mau kau mati karena aku, pergilah aku rela menikahi Lusi!". Teriak marva sembari memegang pundak Marvin.
"Lebih baik aku mati, dari pada kau menikahi makhluk picik itu!". Sambil membekam mulut Marva.
"Aku lebih suka, Marvin mati dan Marva menikah dengan ku!". Lisa datang tiba-tiba ia sudah mengenakan gaun pengantinnya.
"J*lang picik, aku bersumpah akan menghabisimu sekarang!". Teriak Marvin geram dengan mukanya yang merah saking marahnya.
"Marva ini sudah waktunya, tinggalkan Marvin dan menikah lah dengan ku!". Lusi berjalan mendekat pada Marva lalu menggapai tangannya.
Kemudian Marva pun meminta sesuatu pada Lusi agar Marvin tetap ada disini.
"Karena kau sudah membawanya kesini, aku punya satu permintaan, ijinkan Marvin hadir disini!". Ujar Marva dengan nada berat.
"Tentu aku akan mengabulkan permintaan mu ini, asalkan ia tidak berbuat kacau lagi!". Ujar Lisa dengan nada sok manja dengan ekspresi yang menyebalkan.
Akad pun sedang dimulai Marvin menyaksikan pernikahan mereka dengan kondisi lengan di borgol dan dijaga oleh penjaga terlatih Marvin tak dapat melakukan apapun, dan akad sudah selesai. Marvin mempunyai firasat buruk yang membuatnya jadi gelisah.
Jlep
Sebuah pisau belati yang beracun sudah menancap pada perut Raja Luis. Sontak Marvin pun berteriak dan berlari pada Raja Luis.
Marvin pun memegang perut Raja dan mengambil pisau yang penuh berlumuran darah.
"Tidak mungkin, ini pasti tidak nyata, Ayah bangun ayaaahh, dengarkan aku Marvin!". Ucap Marvin dengan gemetar.