Matahari berwarana orange pertanda sudah sore, Marvin baru pulang ia terlihat cape juga lelah.
Al & El menyambutnya."Selamat sore, kau tiba begitu larut Tuan Marvin saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda!". Ujar Al dengan penuh perhatian layaknya asisten.
" Terimaksih,baiklah aku akan mandi sekarang!". jawab Marvin.
Setelah mandi Marvin pergi keruang makan, banyak sekali hidangan di meja makan semuanya makanan yang enak-enak, namun Marvin tidak nafsu untuk makan ia hanya menatap nya saja. Ia seperti punya masalah, wajahnya ditekuk dan tak mau makan dan minum.
"Tuan, kenapa anda tidak makan. Apakah karena Mr. Marva pergi anda tak mau makan?". Tanya Asisten Al.
Marvin menggelengkan kepalanya, Al & El semakin penasaran dengan sikap Marvin.
" Tuan apakah kau mau kubantu menghabiskan makanan ini?". Tanya Al lagi.
Marvin menggelengkan kepala lagi ia menjawab "tidak perlu!".
"Makanlah nanti anda sakit, setidaknya tiga suap saja!". Ujar Al khawatir, khawatir dihajar Mr. Lyly bila tidak menjaga Marvin dengan baik.
Marvin tidak mendengar nya ia tetap terdiam, dan terlihat sangat murung.
Al merasa serba salah ia berbisik-bisik dengan El.
"Dia kenapa?". Tanya Al kepada El.
El menggelengkan kepala."Tuan kau baik-baik saja, maaf jika boleh tahu kau sedang galau?". Tanya Al lagi.
El memberikan jempol pada Al, El menganggap itu pertanyaan yang bagus untuk Marvin."Benar dan aku jadi tak nafsu tuk makan apa pun!". Jawab Marvin dengan lemas.
"Tuan jika kau mau, curhatlah pada kami dengan senang hati kami akan mendengarkannya!". Ujar Al dan El pun mengangguk.
"Aku tak dapat menceritakannya ini memalukan!". Pipinya memerah malu.