Kondisi kelas seperti kapal pecah, padahal masih pagi dan guru belum masuk kelas.
"Kau tahu, saat itu dia datang ke... Bla.. Bla... Bla...". Jelas Marvin bicara serius pada Jhoe.
"Sebaiknya kau bla.. Bla.. Saja dia.". Jawab Jhoe terbawa baper cerita Marvin.
"Dan sebaiknya kau diam saja!".Amar ngelantur sambil menekuk dagunya.
Dari kejauhan Lisa memerhatikan Marvin berbicara ia terkagum-kagum melihat nya, ini momen yang langka. Marvin jarang sekali bercerita kecuali pada Jhoe saja.
" Iih, coba lihat si Vivin lagi curhat sama si jamur.". Teriak kecil Lisa gemas melihat Marvin dari kejauhan.
"Begitulah cewek norak, lihatlah Cogan ini hanya di sia-sia kan, karena mata hatinya tertutup oleh cinta Marvin..". Raka membuat kata-kata puisi yang tidak berpaedah dan hanya mempermalukan diri sendiri saja.
" Heh Km katro, monyetpun gak bakalan sudi sama kamu!". Ucap Lisa dengan bibir yang mengerucut.
"Wanita yang menyebalkan!". Ujar Raka dalam hati matanya menyipit dan melirik Lisa dengan sinis.
Kembali pada Marvin, sekarang giliran Amar yang bercerita.
"Sebelum kau datang kesini, Jhoe sangat penakut aku selalu menyuruhnya dan ia selalu mau dan semenjak ada Marvin disini, Jhoe jadi sok pemberani. Terkadang ia berani mengejek ku bahkan mempermalukan ku di depan umum. Jika saja tidak ada Marvin sudah habis kau ku tindas Jhoe!". Amar Bercurhat tentang perasaan.
" Maaf Mar, aku janji gak bakalan lagi gitu". Jawab Jhoe sambil cengengesan.
Tiba-tiba datang seseorang dengan suara cemprengnya.
"Hy teman-teman aku pun mau curhat!". Ucap Lisa pada Marvin Amar dan Jhoe.
" Siapa kau?". Tanya Marvin dengan refleks.