Hari ini Marvin pergi sekolah tidak diantar Marva. Karena Amar mengajaknya dan berangkat bersama dengan nya. Mereka berjalan kaki hingga sampai sekolah.
"Marvin aku cape, besok kita naik mobil saja.". Keluh Amar sambil menyusuti keringat yang tidak ada.
"Kau manja, kau bukan wanita ingatlah itu.". Jawab Marvin tak peduli dan terlihat tidak kecapean sama sekali.
Mereka sampai di sekolah, sudah lumayan banyak siswa yang datang ke sekolah. Sepanjang jalan orang-orang menatap Marvin.
" Lihatlah, itu murid baru ganteng ya!". Para siswi terus berbisik-bisik lalu Marvin mempercepat laju jalannya.
Dari kejauhan Jhoe berlari tergesa-gesa, ia panik dan kaget ketika melihat ada Amar disamping nya. Jhoe pun meraba tubuh Marvin memastikan kondisi Marvin.
"Kau baik-baik saja? Sudah ku bilang jangan berhubungan dengannya biar aku saja yang berkorban!". Berkata seperti orang tua pada anak sekolah dasar.
Amar menatap Jhoe dengan sebal, kelakuannya membuat nya gemas ingin menjitak kepala jhoe sekeras-kerasnya.
"Jangan khawatir aku baik-baik saja!".
" Tapi.. Dia kan?".
Jhoe menunjuk Amar yang sedang memalingkan muka lalu Amar pun melirik Jhoe dengan ekpresi wajah murka.
Marvin menutup mulut Jhoe dan dijelaskan padanya bahwa mereka telah menjadi teman, dan Amar sudah berjanji tidak akan memperbudaki ataupun membuli Jhoe lagi.
Mendengar hal itu Jhoe merasa tenang dan bersyukur dapat kenal dengan Marvin. Dan Amar dalam proses dalam masa pemulihan, dan menjadi pengikut Marvin bersama Jhoe.