Eps 3 : Protect

402 32 0
                                    

"Chanu, Mas Biay", perempuan gila ini lagi, siapa lagi kalau bukan Lisa. Ia menarik lenganku dan lengan Biay, "Kalian ngapain duduk bareng mereka?", bisik Lisa pada kami berdua.

"Suka suka kita lah", ucapku cuek. Lisa memukul lenganku, "Mereka tuh orang orang gila, terus suka liatin gue, serem deh pokoknya. Apa lagi yang bajunya berantakan, nyebeliiiinnnnn banget", Lisa melihat ke arah Yoyo, kamipun mengikuti nya.

"Mending lu gabung sama geng cogan tuh, biar ketularan ganteng", Lisa menunjuk sekumpulan cowok yang duduk tidak jauh dari tempat geng Dk.

"Terserah kita, udah sono lu kepo ajah urusan kita", ucap Biay.

"Iya", aku merangkulkan lenganku kepundaknya. "Ih bodo amat lah, udh dibilangin juga. Sana sana lu, emang cocok lah gabung ke grup itu. Orang sama sama gila", Lisa mengibaskan rambutnya dan pergi meninggalkan kami.

Kami kembali duduk, semua orang menatap kami tanpa berkedip. Tatapan menusuknya seakan bisa membunuh kita berdua, aku tau pasti mereka penasaran dengan adegan tadi. "Dia sahabat kita", ucap Biay seakan menjawab wajah penasaran mereka.

"Kok bisa?", June terlihat sangat penasaran.

"Sejak kapan?", Jay mencondongkan wajahnya.

"Beneran sahabatan?", Dk sedikit tidak percaya.

"Ini nyata kan?", Bobby masih tidak bisa menyembunyikan wajah kagetnya.

"Anjay, baru sekolah lu udah sahabatan sama the queen wanted SMA Taruna, salut sih gua", Yoyo mulai bertepuk tangan.

Aku dan Biay saling pandang bingung, "Dia sahabat kecil kita, ortu kita sama ortu Lisa sahabatan juga jadi yaaa, kita juga", ucapku menjelaskan.

"Kriiiinnnngggg", Bel masuk berbunyi. Kita segera beranjak menuju kelas, padahal aku tau pasti mereka masih ingin menanyakan sesuatu pada kami tapi bodo amat lah. Bosan kali aku ini melakukan semua hal tentang Lisa.

Kita hanya melalui 2 jam pelajaran, tak lama bel pulang berbunyi. Kami mulai bersiap siap untuk pulang, rencananya hari ini aku mau mengajak Biay ke toko PS. Tapi sepertinya ia tidak akan mengindahi keinginanku.

"Kalian berdua, nih daftar eskul kita. Pilih cepetan", Tzuyu menyodorkan sebuah kertas daftar eskul yang ada disekolah ini.

"Kita gak mau ikut eskul", ucapku mengembalikan kertas itu. "Braakkk", ia menggebrak meja. Aku dan Biay pun terhenyak kaget.

"Di sekolah kita, mewajibkan semua murid buat ikut eskul. Sekarang, pilih satu atau gak usah pulang!!", Tzuyu mulai membentak, aku dan Biay langsung mengambil kertas itu. Galak juga nih cewek.

Kami mulai membaca daftar itu, hanya ada 11 eskul. Basket, Padus, Futsal, English Club, Band, Dance, Tari Tradisional, Volly, PMR, KIR dan Cheerleader aku agak terdiam membaca eskul terakhirnya dan mulai menghela nafas menenangkan fikiranku. Aku dan Biay sedikit berkonsultasi, dan kami memutuskan untuk mengikuti Club Basket. Setelah mengisinya, aku menyerahkan kertas itu pada Tzuyu dengan takut takut. Ia langsung menyambarnya dan meninggalkan kami begitu saja, benar benar Tzulak.

"Hai, kalian tadi milih eskul apa? Basket ya?", tanya segerombol geng perempuan. Sepertinya aku mengenal salah satunya, iya itu Sana perempuan yang disukai Yoyo. Kita memang sekelas.

"Iya", jawabku singkat.

"Kenalin gue Momo, gue anak Cheerleader. Kata orang, anak cheers itu jodohnya ya anak basket. Jadi siapa tau kita jodoh", Biay sedikit tersedak air liurnya sendiri dan mulai batuk.

"Oh gitu yaudh salam kenal, Momo. Kita permisi ya", Aku segera menarik Biay menjauh dari geng perempuan itu.

Setelah keluar kelas, kamipun berlari secepat kilat menuju tempat parkir agar mereka tidak mengikuti. Sepertinya aku akan membatalkan rencanaku ke toko PS. Tak jauh dari tempat kami berdiri, aku tak sengaja melihat Lisa. Ia terlihat menunggu seseorang, mungkin Jisoo. Bodo amat lah.

TWINS |Chanu X B.I|°ChanLis° or °HanLis°? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang