Eps 9 : Skandal

306 30 2
                                    

"Itu adeknya Jisoo?", bisik seorang pria pada Seulgi. Suara beratnya cukup bisa ku dengar, tanpa sadar aku pun melihat ke arah Lisa yang sibuk membenarkan bandonya yang sepertinya dia mulai risih.

"Iya, sekeluarga cakep cakep ya", Seulgi juga melihat ke arah Lisa sekilas.

"Gak stylist banget dah, padahal kakaknya model", ucap pria bersuara berat itu.

Aku langsung memicingkan mata ke arahnya. "Dia emang agak tomboy sih, tapi cantik kok", ucap Seulgi yang secara tidak langsung sedikit membela Lisa.

"Tetep ajah. Harusnya dia juga ikut staylist lah dikit dikit", aku sudah bersiap melayangkan tinjuanku pada pria bersuara berat dihadapanku. "V, waktunya foto berdua nih", ucap salah satu kru. Dia segera berlari menuju ke arah Jisoo. Jisoo pun sempat membungkuk, begitu juga dia.

"Lisa", Lisaa yang masih sibuk membenarkan bandonya, menengok ke arahku.

"Kenapa?"

"Itu siapa?", tanyaku mengarahkan pandangan ke pria suara berat itu.

"Oh itu Kak V, cakep ya? Gue rasa dia suka sama Kak Jisoo deh. Tapi entahlah, keknya gak di notice sama Kakak gue", ia sempat nyengir di akhir kalimatnya.

"Kerja bagus, Jisoo", salah satu kru membungkuk begitupun Jisoo.

"Makasih, kak", setelah selesai ia segera berlari ke arahku dan Lisa. "Aduhh adik adik ku. Lama ya? Maaf ya", aku cukup terpanah melihat Jisoo dengan riasan. Baru pertama kali aku melihat nya berdandan secara langsung, biasanya aku hanya melihatnya di majalah. Ternyata kalo lihat langsung lebih cantik, "Udah selesai kak?", ucap Lisa.

"Udah. Ayok pulang", ajak Jisoo sembari merangkulkan kedua lengannya pdaku dan Lisa.

"Jisoo, mau pulang bareng gue? Kita bisa dinner diluar juga", pria suara berat itu. Aku tak suka melihatnya.

Lisa tampak antusias dan mengangguk angguk ke arah Jisoo mendengar ajakan pria itu, yang katanya namanya V atau F I dont care. "Sorry, lain kali ajah", jawab Jisoo skaktis. Ia langsung menarik kami ke mobil, membukakan pintu untuk kami dan mendorong kami secara paksa. Galak amat.

Kita duduk dibelakang dan Jisoo duduk dibangku pengemudi, kami terdiam sejenak. Aku sempat melihat wajah Jisoo dari kaca mobil, wajahnya merah. Ia terus menarik dan membuang nafas perlahan. "Fuuuhhh, okey. Kalian mau kemana? Makan? Jalan? Atau pulang?", ucap Jisoo setelah menghembuskan nafas menenangkan diri.

"Terserah aja", ucap ku dan Lisa bersamaan. Jujur, kita gak ngerti apa yang abis terjadi. Yang jelas kita tau pasti kalau Jisoo sedang menahan amarahnya.

"Okey, pulang", Jisoo mulai menjalankan mobil. Sesampainya dirumah, aku hanya melambaikan tangan dan segera masuk ke rumah.

"Chanu, tadi Rosé kesini", ucap Biay. Aku mematung mendengarnya, dengan santai nya dia memberi tahu itu. Seakan ia tak tau apa yang terjadi.

"Dia bilang, besok ngajak ketemu. Ada hal penting yang mau dia omongin", ucapnya sembari meneguk minuman nya. Tanpa kalimat perpisahan ia meninggalkan aku yang masih mematung mendengar berita mengejutkan itu.

"Chan, ngapain diem dipintu? Ayo masuk", Mama mengejutkanku. Aku segera tersadar dan berlari menuju kamarku. Aku segera menguncinya dan yahh.. you know, I am sleeping.

Jam sudah menunjuk 8 pagi, ini hari sabtu. Setiap sabtu sekolahku hanya menjalani kegiatan eskul saja, dan jamnya berbeda beda. Hari ini pemilihan anggota lomba basket, okey untuk sejenak mari lupakan masalah kemarin sore yang amat mengganggu. Aku akan memfokuskan diri pada lomba saja.

"Chanu, Biay. Sekarang pemilihan lomba basketnya ya?", ucap Mama sembari menuangkan susu pada gelas kami.

Aku dan Biay hanya mengangguk. "Semangat ya anak anak Mama. Semoga bisa ikut lomba", Mama terlihat antusias lebih dari kami.

TWINS |Chanu X B.I|°ChanLis° or °HanLis°? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang