Eps. 25 : Sorry, Lisa!

292 26 11
                                    

"Mas Biay, lagi ngapain disini?", ucap Lisa berlari kecil menghampiri Biay yang sedang termenung dipinggir sungai.

"Lisa? Kamu yang ngapain disini? Sana masuk, nanti masuk angin", ucap Biay menghampiri Lisa yang sedang menggenggam erat piyama tidurnya karna kedinginan.

"Lisa mau disini aja sama Mas Biay", ucap Lisa.

"Yaudh sini peluk, biar gak dingin", ucap Biay mensejajarkan tinggi mereka. Saat itu tinggi Lisa hanya sepundak Biay.

"Lisa tau kan kalo besok Mas Biay udh gak bisa maen bareng Lisa lagi?"

"Iyaa. Tapi Lisa mau ikut Mas Biay ke Korea. Biar Lisa bisa terus main sama Mas Biay", Lisa menatap Biay dengan tatapan sedih.

"Lisa, kamu harus mulai belajar dewasa. Kita kan seumuran, bukan berarti kamu panggil aku Mas berarti aku lebih tua kan?", ucap Biay membalas tatapan Lisa dengan senyum lebarnya.

"Tapi Lisa suka jadi adek. Pokoknya Lisa yang paling kecil diantara semuanya", ucap Lisa memalingkan wajahnya dan mengerucutkan bibirnya.

"Lisa, kalo gak ada Mas Biay siapa yang bakal jagain kamu? Chanwoo? Kak Jisoo?", Lisa memikirkan ucapan Biay.

"Mana mungkin! Chanwoo? Boro boro mau jagain Lisa yang ada Lisa malah berantem mulu. Kalo Kak Jisoo? Lisa dimarahin mulu", ucap Lisa sedih.

"Iya, jadi Lisa harus bisa jaga diri Lisa sendiri selagi gak ada Mas Biay. Lisa juga harus jadi cewek pemberani dan Mas Biay titip jagain Chanwoo ya", ucap Biay memberikan semangat pada Lisa.

"Ihh, ngapain? Yang harus dijagain ya Lisa kan Lisa paling kecil", gerutu Lisa.

"Eits, tadi Mas Biay bilang apa? Lagian bentar lagi Lisa kan mau punya adek. Masa Lisa gak mau jagain adek Lisa?", ucap Biay.

"Tapi, kalo Lisa jadi cewek pemberani nanti Lisa dibilang Tomboy. Gak mau! Lisa mau tetep dibilang cantik"

"Lisa, cantik itu bukan dari penglihatan orang. Tapi dari hati", ucap Biay mengeratkan pelukannya pada Lisa.

"Lisa pastii bakal kangen banget sama pelukannya Mas Biay. Sayangggg Mas Biay", ucap Lisa membalas pelukan Biay sangat erat.

"Tapi janji ya, Lisa harus bisa jagain adek Lisa sama Chanwoo. Oke?", ucap Biay dalam pelukan Lisa.

"Oke deh, tapi kalo Mas Biay udh balik ke sini. Mas Biay harus bantuin Lisa jaga mereka ya?", ucap Lisa menjulurkan jari kelingkingnnya.

"Oke", Biay memautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Lisa.

Biay meneteskan air mata, ingatannya tentang masa kecil mereka berdua terekam dengan jelas diotaknya. Wajah polos Lisa, sifat manja Lisa. Semuanya. Ia sungguh merindukan masa kecil mereka. Menangis? Hei, ini bukan tangisan kecewa tapi menyesal. Biay tak habis pikir dengan dirinya sendiri, bagaimana bisa dia merusak hubungan persahabatan bahkan seperti persaudaraan ini hancur hanya karna rasa sukanya yang tak mendasar.

Bagaimana ia harus bertemu Lisa? Apa yang akan ia katakan untuk meminta maaf?

"Tolong bantu gue, Chanwoo", rintih Biay disela tangisannya.

"Bantu apa?", ucapku yang sudah memandanginya dari kejauhan. Aku tau, ia pasti akan kesini. Sungai paling buruk yang pernah aku lihat. Dan menyebalkannya lagi ada didekat sekolah ku. Tapi, bayangkan saja kami sedang di sungai Han ya.

"Kok lu bisa ada disini? Lu pasti abis intograsi Lisa habis-habisan ya", tuduh Biay.

"Mas, kembaran lu tuh Lisa apa gua sih? Kenapa kayaknya lu lebih perhatian ke Lisa ya dari dulu? Atau jangan-jangan lu udah suka sama Lisa dari kecil?", Biay tersenyum mendengarnya.

TWINS |Chanu X B.I|°ChanLis° or °HanLis°? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang