"Hai, lama nunggunya ya?", sapa seorang perempuan yang mengenakan dress putih menghampiriku, tenang semuanya. Dia bukan mbak kunti kok.
"Emm... Enggak kak, baru nyampe kok", jawabku gugup. Dengan susah payah aku menahan wajah merah ku.
"Maaf ya, gak jadi jemput dirumah. Papa gue suka kepo kalo gue dijemput cowok, nanti malah lu diintrogasi dan kita gak jadi jalan deh", ucapnya tersenyum ramah. Mama, dedek gak kuat liatnya pengen langsung bawa kabur aja anak orang yang satu ini.
"Santai aja kak. Langsung jalan sekarang, kak Rose?", ucapku segera membukakan pintu mobil untuk kakak cantik ini. Ia segera memasuki mobil sedan putihku, aku jarang mengemudi disamping perempuan. Paling cuma Mama dan Lisa saja, eh Lisa mah bukan cewek.
Setelah didalam mobil, aku segera menjalankan mobil.
"Eh, btw baju kita kek couplean gitu gak sih? Haha", aku jadi melihat pakaianku. Aku juga mengenakan baju putih.
"Oh iya, jodoh kali", ledekku. Ia hanya tertawa pelan menanggapi ledekan ku itu.
"Mau kemana kita, kak?", lanjutku kembali fokus pada jalanan.
"Jangan panggil gue kakak dong kalo diluar sekolah, berasa tua banget gua", ucapnya sembari menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.
"Ke Cafe Lovely yuk, laper gue belom makan hehe", ucapnya. Tanpa sadar aku mengacak acak rambutnya gemas, ia jadi terdiam melihat reaksi ku yang terlalu tiba tiba seperti ini. Aku juga langsung menarik tanganku saat mulai mengerti ada hal yang tidak boleh aku lakukan kesembarang orang.
"Ma..maaf kak", ucapku kikuk. Ia hanya tersenyum manis, "Gak papa kok, gue suka", jawabnya sambil malu malu. Astaga, udh dong gue turunin disini juga lo ya. Gemes banget elah.
Kami sampai di Cafe itu, ternyata ini tempat tongkrongan legendaris SMA Sejaya 1. Dengar dengar, Cafe ini hanya didatangi murid murid famous dari SMA ku saja. Aku jadi merasa terhormat berada disini.
"Kak, apa gak papa gue kesini? Gue kan masih anak baru", ucapku masih ragu untuk turun dari mobil.
"Yelah, santai aja kali. Udah ayo turun", ucapnya segera melepas sabuk pengamannya.
Kami keluar dari mobil, dan mulai memasuki Cafe ini yang terlihat cukup ramai. Pasti sih, ini kan malming. Baru saja menarik salah satu bangku untuk duduk, tak lama segerombol pria datang ke arah kami.
"Wedehh, apa nii?? Kok udh beduaan aja. Secepat itu kah?", kami segera menengok ke arah suara itu. "Kak Sehun? Hai. Kita cuma mau makan doang kok", jawab Rose.
"Yelah, segala malu malu gitu sih. Kita tau lu kali, lu jarang banget ngajak cowok ke Cafe ini. Pasti udh ada apa apa nih, ya gak?", ucap Sehun sempat menengok ke arah teman temannya.
"Iye, udeh gak usah malu malu gitu kali. Nikmatin aja, kita gak ganggu deh", jawab pria berkulit maskulin.
"Bacot lu Kai. Udh udah sana pergi kalian, ganggu ajah", usir Rose malu malu. Aku hanya tersenyum saja melihat kejadian ini.
"Kalian ini ya, ganggu aja. Mereka itu belom ngapa ngapain lho, udh digangguin ajah", ucap perempuan yang membentakku waktu MPLS itu, aku sudah tau namanya Irene. Suara toak menyebalkan.
"Bang, disuruh pulang sama Mama lu", lanjutnya menatap Sehun. Jadi Sehun adalah Kakak laki lakinya Irene? Tapi, kenapa sifat mereka sangat berbanding terbalik ya?
"Oh iye lupa. Oke bye kalian", ucapnya. Sebelum itu ia sempat membisiki Rose sesuatu, aku tidak dengar pasti apa itu.
"Lanjutkan dengan baik ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS |Chanu X B.I|°ChanLis° or °HanLis°?
Fanfic"Jangan bilang siapa siapa kalo kita kembar. Oke?"-Chanwoo. "Bilang ajah lu takut kalah saing kan sama gue?"-Biay (B.I). "UPIN IPIN BERISIKKKK!!!!"-Lisa. "Heh curut curut yang berduri, siapa yang nyolokin catokan gueeee??? Liat nih rambut gue jad...