Eps 13 : Love Scenario

249 30 9
                                    

"Chanwoo, udh nyampe nak", Mama menggoyang goyangkan tubuhku agar aku terbangun.

"Lisa, ayo turun. Udh nyampe", Papa yang masih dikursi pengemudi menengok ke arah Lisa yang sudah setengah bangun.

"Emang kepala nya gak pegel tumpuk tumpukan gini dari Dufan ampe Bekasi?", ledek Mama seraya aku terbangun.

Kami turun dari mobil, kita sudah sampai dirumahku. Kenapa tidak sekalian mengantar Lisa kerumahnya sih? Wahh alamat, nanti aku yang disuruh mengantarnya pulang.

"Mamah, Papah. Eh, udh pada pulang", sapa Biay yang berdiri didepan pintu rumah.

"Temen temen kamu udh dateng?", tanya Mama sembari menepuk pundak Biay lembut.

"Udh, lagi pada molor. Kecuali Jimin Hyung", tak lama mereka masuk ke dalam rumah.

"Annyeounghasimika Biay omma. (Halo, Mama Biay)", sapa Jimin sembari membungkuk hormat.

"Hai, why you not take a rest? (Hai, kok kamu gak istirahat?)", sapa Mama sembari tersenyum ramah.

"Gwenchana, ommani. Im so strong. (Gak papa, tante. Aku kuat kok)", jawab Jimin sembari terkekeh.

"Chanwoo-ya? How are you? (Chanwoo? Apa kabar?)", Jimin sangat gembira melihatku. Aku yang tadinya masih setengah melek langsung melek sepenuhnya.

"Jimin hyung, Im fine. You? Huaaa, I miss you so bad (Kak Jimin, gue baik. Lu? Huaaa, gua kangen banget sama lu)", aku memang mengenal Jimin sangat dekat. Karna memang dia sering main juga ke sini bareng Biay waktu liburan sekolah. Tapi dia masih saja tak bisa bicara bahasa indo. Aku juga masih ragu sih mau ngobrol pake bahasa korea sama orang korea asli, takut salah. Jangan ditiru ya teman teman, kita harus mencoba kalau salah tidak apa namanya juga belajar.

"Are you holiday right now? (Lu udh libur?)", tanyaku sembari memeluknya erat.

"I'm fine too. Ya, you know in Korea always holiday firts than you. Haha (Gue baik juga. Ya, lu tau lah di Korea kan selalu liburan duluan daripada lu)", jawabnya sombong. Aku langsung melepas pelukannya.

"Your so lucky. I want to school in Korea too (Lu beruntung banget sih. Gur juga pengen sekolah di Korea juga)", rengek ku sembari mencemberutkan bibir.

Dia hanya terkekeh dan mulai mengacak ngacak puncak rambutku. "Where is your best friend? (Dimana sahabat lu?)", bisiknya padaku.

"Lisa?", tanyaku meyakinkan. Ia mengangguk gembira.

Tak lama, Lisa dan Papa muncul dari pintu masuk. Jimin hyung melongo melihat Lisa rambutnya cukup berantakan. Wajahnya juga masih khas seperti orang bangun tidur.

"Chanwoo, anter Lisa pulang ya", ucap Papa sedikit merapikan rambut belakang Lisa.

"Gak mau ah, lagian tadi gak sekalian nganterin pulang. Mas Biay ajah", Biay yang mendengar ucapanku langsung kaget. Aku baru inget, Biay kan masih kesel sama Lisa. Tapi, aku yakin Biay tidak akan menolak ucapan Papa. Dia tidak seberani diriku.

"Yaudh deh, ayo Lisa. Jimin hyung, you want to join with us? (Kak Jimin, lu mau ikut kita?)", aku tau mengapa dia mengajak Jimin. Biar gak akward nanti dijalan, haha.

"Okey!", Jawab Jimin dengan semangat. Kayak ngerti aja mau diajak kemana. Dasar!

Mereka berpamitan pada Mama dan Papa. Jimin menaik turunkan alisnya, seperti mengkodeku dan arghh, smirknya sungguh mematikan. Aku tidak kuat melihatnyaaa..

Mereka berjalan ke rumah Lisa, hening. Tapi Lisa tidak suka suasana hening dan akward karna hobinya yang selalu bawel jadi tidak bisa bawel karna rasa bersalahnya Lisa pada Biay.

TWINS |Chanu X B.I|°ChanLis° or °HanLis°? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang