¬ 012

116 33 1
                                    

"Salma mau pesen apa?" tanya Fahira. 

"Engga kak, aku udah kenyang. Tadi kakak ku bekelin cumi goreng sama nasi hehe" Salma menolak halus tawaran Fahira itu.

"Aku pesenin es teh manis aja ya?" Fahira tetep kekeuh ingin membelikan es teh manis untuk Salma.

Fahira menatap orang yang ada didepannya, "Woi patung! Mau pesen apaan lu?"

Mata Eki tertuju pada wanita yang ada didepannya ini namun dengan ekspresi datar, sangat datar.

"Baso, jangan pedes. Mie nya mie kuning aja" ujar Eki. "Sama es teh manis nya juga boleh"

Fahira seolah-olah sungkem pada Eki, "Njeh ndoro. Emang gua babu lu apa?!"

Eki melotot, "Heh, gaboleh marah-marah sama ndoro raja. Cepet pesenin sono"

Fahira mendengus, kemudian ia segera pergi memesan makanan.

Tinggalah Salma dan Eki berdua dimeja. Tak ada satupun yang membuka suara, hening.

Mata Salma tertuju pada sebuah buku yang berada disamping Eki, "Kak? Itu bukunya tere liye yang daun yang jatuh tak pernah membenci angin ya?"

Eki mengernyit lalu menatap Salma, "Iya, kamu tau?"

Salma mengangguk, "Tau, aku suka sama tere liye. Banyak buku dia dirumahku"

"Hobi kamu baca?" tanya Eki.

"Iya, kadang-kadang. Kalo lagi ngga males hehehe" ujar Salma sambil tertawa renyah.

Dyaaz harus berterimakasih nih sama gua. Berkat gua, dia bentar lagi bakal tau kalo Salma suka baca dan suka sama buku-bukunya tere liye, batin Eki.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















// instagram - hangyulisme //

oh! my pretty salma ¦ byounggon ft. jiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang