"Kamu berapa bersaudara sih, Sal?"
"Empat" jawab Salma ditengah-tengah kunyahan ketopraknya.
Dyaaz pun terkejut, "Wih, makmur dong Ayah sama Ibu kamu punya banyak anak?"
Salma terkekeh pelan, "Inshaallah kak, tapi Ayah sama Ibu udah ngga ada"
Dyaaz menatap Salma, ia merasa tak enak, "Eh, Sal maksud aku tuh gak gitu tadi. Maaf ya aku ga bermaksud"
"Gapapa kak, lagian udah lama juga kok"
Dyaaz berdehem untuk mencairkan suasana lagi, "Jadinya kamu anak paling bontot Sal?"
Salma menggeleng, "Ada lagi satu kak dibawah aku sama Alwal setahun, dia yang paling bontot. Namanya Karin"
"Wih, pasti cantik nih kayak kakaknya ini?" goda Dyaaz.
Salma merasa pipinya sangat panas sekarang, Ia malu, "Ah, engga biasa aja kak.
Tapi Karin tuh cantiknya persis kayak Ibu, kak. Ibu meninggal waktu lagi ngelahirin Karin. Makanya Aku, Alwal sama mba Uli tuh sayang banget sama dia. Karena dia harta terakhir yang dititipin sama Ibu ke kita" lanjut Salma.
Tangan kanan Dyaaz yang semula memegang piring ketoprak, kini ia gunakan untuk menepuk bahu Salma, "Semua ada hikmahnya Sal, Gapapa. Ibu sama Ayah kamu juga pasti bangga punya anak kayak kamu dan sodara-sodara kamu, kalian udah berhasil jagain titipan terakhir Ibu kalian"
"Kalo kakak? Kakak berapa bersaudara?" Salma mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Aku cuma berdua sama abang aku Sal"
"Berantem mulu dong kerjaannya?" goda Salma.
Dyaaz tertawa, "Ya gitu deh, namanya juga laki-laki"
"Ayah sama Ibu nya kakak gimana?" kini giliran Salma yang bertanya soal orang tua Dyaaz.
Dyaaz menunduk beberapa detik, namun kemudian ia menatap Salma kembali, "Ibu aku juga udah ngga ada, Sal. Beliau kena serangan jantung waktu aku masih kelas 2 SMP. Kalo ayah...
...ayah aku ada di penjara"
Salma terjekut bukan main mendengar Ayah nya Dyaaz ada dipenjara, "D-dipenjara, Kak?"
Dyaaz mengangguk, "Iya, beliau kesandung kasus narkoba waktu aku SMP kelas 2 juga dan galama Ibu kena serangan jantung"
Kini Salma menatap Dyaaz begitu dalam, ia bisa merasakan perubahan Dyaaz hanya dengan sekejap. Perlahan Salma memberanikan diri untuk mengelus punggung Dyaaz,
"Tuhan tau apa yang terbaik buat kakak sekeluarga, mungkin dengan cara Ibu kakak diambil sama Tuhan itu bisa ngebuat Ayah kakak sadar dan ga berbuat kesalahan yang sama nantinya dan yang pasti Tuhan kepengen Ayahnya kakak kembali lagi ke anak-anaknya, secepatnya"
Sungguh, Dyaaz sangat tersentuh dengan perkataan manis Salma. Belum ada yang bisa membuat hatinya setenang ini selain Ibunya, bahkan Mira saja tidak bisa membuatnya merasa setenang ini.
Dyaaz tersenyum pada Salma, "Alhamdulilah Sal, beliau pulang dari penjara besok sore. Kamu mau ngga main kerumah? Ketemu Ayahku..?"
Cukup Salma berfikir akhirnya Salma mengiyakan permintaan Dyaaz itu, "Pasti dong!"
"Makasih ya Sal, aku ngerasa tenang sekarang"
Salma mengangguk, "Samasama kak, ini harusnya aku yang makasih sama kakak loh. Ketopraknya dibayarin hehehehe"
Dyaaz tertawa, "Hahaha, iyadong orang cantik harus dibayarin. Gatega juga udah bantuin dorong motor terus suruh bayar katopraknya juga"
"Oh iya Sal, udah jam 5 sore nih. Aku telfon Dika dulu deh ya, biar Dika yang anterin kamu pulang. Soalnya belum ketemu juga nih pom bensinnya" lanjut Dyaaz.
Salma mengernyitkan keningnya, "Loh? Terus kakak gimana?"
"Gapapa, aku gausah dipikirin. Ntar aku bisa nelfon Rendy kok suruh kesini dorongin motor aku minimal sampe pom bensin" ujar Dyaaz.
"Beneran gapapa kak?" tanya Salma meyakinkan Dyaaz.
Dyaaz pun mengangguk kemudian ia beralih menelfon Dika. 10 Menit menunggu, akhirnya Dika datang juga dengan motornya.
Dengan hati-hati Dyaaz membantu Salma untuk naik ke motor ninja milik Dika,
"Hati-hati ya Dik lu bawa Salma, kepentok dikit palalu ilang sama gua ya! Sal, hati-hati ya. Kalo dia macem-macem pegang aja lehernya, soalnya dia gelian"
Salma terkekeh, "Kak, gaboleh gitu dong. Iya! Siap hehehe"
"Ah tai lu Yaaz, membocorkan kelemahan gua. Yaudah dah gua bawa tuan putri lu pulang dulu ya. Ntar kalo dia udah nyampe rumah gua kabarin elu" ujar DIka.
Dyaaz tertawa, "Yaudah gih sana, hati-hati ya"
"Duluan ya kak! Makasih hehehe" Salma melambaikan tangannya pada Dyaaz.
Dyaaz menatap kepergian Salma itu sambil tersenyum. Ia akan terus mengingat hari ini untuk seterusnya, hari terbahagia baginya. Hari dimana jiwa nya kembali tenang setelah lima tahun berlalu berkat gadis cantik yang berhasil menarik hatinya.
// instagram - hangyulisme //
KAMU SEDANG MEMBACA
oh! my pretty salma ¦ byounggon ft. jiwon
Historia CortaHighschool romance between Salma and Dyaaz. #1 - Kokoro