Spekulasi Hati

87 7 1
                                    

Spekulasi Hati

Tentang aku dan segala presepsi tentangmu

Jika memang hanya teman, bertindaklah sewajarnya teman”

Beragam pertanyaan selalu muncul dalam benakku, setiap kali tak ku dengar perihal kabarmu. Mengapa kau sulit untuk aku pahami. Kau terkadang terasa dekat, namun tak jarang kau terasa bersekat.

Berbagai spekulasi menghantarkanku pada ribuan presepsi. Tentang ketidakjelasan perihal rasamu. Entah untukku atau masih untuk dia pengisi masa lalumu. Kau yang ambigu atau aku yang memang terlalu lugu.

Kau buat kita dekat, bertindak sebagai seorang pemikat. Namun mengapa saat aku mulai terpikat dan ingin terikat kau selalu saja ciptakan sekat. Selalu saja begitu hingga aku bingung harus bagaimana, bertahan dalam penantian atau melepaskanmu dan membiarkan kata “Teman” tetap menggambarkan kita.

Sebenarnya, kau itu memang nyata atau hanya seseorang dalam bayang yang kuanggap nyata? Kau seolah ada padahal faktanya hanya ada aku dan segala bayang tentangmu.

Ku mohon jangan buatku terus menerka perihal kita. Jangan buat aku terus bertanya perihal hubungan kita. Jangan buat aku menjadi seseorang yang menunggu tanpa pernah berujung temu. Kita memang sering bertatap muka, namun berbeda dengan hati kita, karena faktanya mereka tak pernah bertegur sapa.  Aku yang terus berjalan kearahmu dan kau yang berjalan entah kemana.

Seharusnya jika memang berniat ada, menetaplah. Jika memang hanya berniat singgah, maka pergilah. Tak perlu kau ciptakan seribu satu perhatian padaku, jika itu tak pernah tulus datang dari dalam hatimu.

Apa kau sebatas ilusi? Lalu mengapa kau selalu disini bertindak seolah aku ini seseorang yang selalu kau cari, bertindak seakan aku ingin kau miliki. Hingga menimbulkan sejuta spekulasi perihal kamu. Untuk apa kau ucapkan rindu jika kau tak berusaha untuk mencari jalan bertemu. Untuk apa kau buat aku bahagia, jika dihatimu masih ada dia.










“Jangan mengetuk jika tak berniat masuk, dan jangan kau ciptakan nyaman jika tak berniat bertahan. Jika memang niatmu hanya bertamu, bersikaplah sewajarnya tamu”

Perihal KITA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang