Waktu, Rindu, dan Temu
"I just wanna take your time"
Ini soal rindu, soal hati yang terus menerus menginginkan temu.
"Kak, kok sekarang *** gak pernah kesini?" Sebuah pertanyaan kramat yang tak mampu lagi kujawab.
Bukan hanya aku, keluargaku pun telah memilihmu sebagai labuhan rindu. Namun, waktumu tak pernah lagi bergerak untukku.Menunggumu sudah menjadi kodratku, dan menangis adalah hobiku. Karena aku tahu semua kesibukanmu. Tapi tak adakah waktu sejenak saja? Untuk kita duduk berdua, bertukar cerita, melepas rindu kita.
Air mataku belum juga reda, saat pesanku kau balas hari berikutnya. Setiap malam aku terjaga hingga akhirnya mataku terpejam tiba-tiba. Ponsel tergenggam hingga pagi tiba, berharap saat membuka mata ada notifikasi pesan darimu yang belum sempat ku baca.
Ternyata, penantianku sia-sia, bahkan hingga malam kembali tiba pesanku baru sempat kau baca, dengan balasan singkat yang benar-benar membuat hatiku tersekat.
Waktu dan kesibukanmu telah membuat aku tak lagi mengenal siapa dirimu. Seorang teman yang selalu ada dalam setiap resahku menjadi sosok yang tak sedikitpun peduli dengan hari-hariku.
Beri sedikit waktumu, walau hanya untuk menumpahkan segala keluh kesahmu, mrnceritakan semua lelahmu, melampiaskan semua amarahmu.
Aku hanya rindu, saat-saat terbaik bersamamu, yang pernah ku biarkan berlalu bersama ragu.Dari aku,
Sesorang yang selalu merindukanmu tanpa tahu mau
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal KITA ✓
Poetry"Tentang kita yang awalnya hanya dua orang yang berteman, menjadi sepasang yang saling memendam perasaan" Terkadang aku berpikir, kamu itu benar nyata atau hanya ilusi yang aku anggap ada. Entah aku yang terlalu berharap, atau kau yang memang mencip...