Tak Siap
"Aku terlalu bahagia, sampai lupa bahwa konsekuensi jatuh cinta adalah terluka"
Sejak saat itu, saat kau menyuguhkan hati untukku. Sejak kau rubah status kita dari teman menjadi pasangan. Aku terlalu bahagia, sampai aku lupa jika nantinya aku akan terluka.
Aku terlalu menikmati hari-hari sejak jatuh hati, sampai aku lupa jika nantinya aku akan kembali patah hati.Sejak hadirmu kala itu, aku yang awalnya takut jatuh cinta, kembali percaya. Aku menjadi tak lagi takut akan kehilangan, hingga aku berani untuk menjalani sebuah hubungan tanpa menyiapkan hati jika sewaktu-waktu terjadi perubahan bahkan perpisahan. Kau membuatku berani untuk kembali membuka hati, meyakinkanku bahwa kau takan menyakiti. Membuatku buta, membuatku lupa bahwa konsekuensi jatuh cinta adalah terluka.
Aku terlalu terbuai oleh harapan-harapan, terlalu melambung tinggi karena mimpi-mimpi. Hingga aku tak menyadari saat perlahan kau mulai menunjukan perubahan. Aku terlalu santai dengan hubungan kita, hingga aku lupa jika kau bisa bosan dengan tiba-tiba.
Aku tak siap dengan segala perubahanmu yang datang dengan sekejap. Aku tak siap dengan candaan dan perhatian yang tiba-tiba lenyap. Aku tak siap dengan jarak yang seketika tercipta tanpa aba-aba. Aku tak siap dengan perasaan asing saat kita saling menatap.
Hatiku terlalu yakin padamu. Hingga aku lupa yang selalu ada bisa menghilang begitu saja. Perasaanku terlalu dalam padamu. Hingga aku lupa yang mencinta bisa melupa begitu saja. Dan aku benar-benar lupa sesuatu yang dimulai pasti akan selesai.
Aku tersiksa dengan kau yang seolah ada tapi tak ada. Kita saling memiliki tapi seolah sendiri.
Sayang, sejujurnya aku tak ingin kita saling hilang. Hubungan kita bukan sekedar sepasang kekasih yang awalnya saling berkenalan, kemudian kasmaran. Dari awal kita adalah sepasang teman yang tak melewati masa perkenalan. Kita adalah sepasang yang sejak awal memang sudah saling mengenal.
Kembali, hatiku masih belum siap patah hati. Jiwaku masih belum siap untuk sendiri.
Jika memang harus berhenti, ajari aku cara menguatkan diri. Tolong ajari aku cara membiasakan diri hidup sendiri.Aku harap kau tak benar-benar pergi. Tak ingatkah kau, kita pernah saling berjanji untuk tidak saling pergi. Untuk tetap bertahan sekalipun kita mulai bosan. Tolong, sekali lagi aku tekan kan, perasaanku padamu sudah terlalu dalam.
Akankah kau buang begitu saja apa yang telah kau tanam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal KITA ✓
Poetry"Tentang kita yang awalnya hanya dua orang yang berteman, menjadi sepasang yang saling memendam perasaan" Terkadang aku berpikir, kamu itu benar nyata atau hanya ilusi yang aku anggap ada. Entah aku yang terlalu berharap, atau kau yang memang mencip...