Pamit
"Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya ku tetap teman baikmu"
Tulus-PamitKetika harapan hanya menjadi angan. Ketika janji dan mimpi-mimpi tak lagi berarti. Ketika rindu tak lagi beradu, dan ketika rasa kecewa telah merubah segalanya. Bukankah memang sudah waktunya kita sudahi?
Rasa nyaman hilang ditelan perdebatan yang tak ada habisnya. Bahkan, perasaanku pun tak lagi bisa kau hargai. Bukankah benar jika aku memilih undur diri?
Melalui ruang sendiri kita bisa berevolusi. Kau bebas mencari jati diri. Tak ada lagi ikatan yang menahanmu untuk tetap bersamaku. Aku pergi bukan karena tak lagi mencintai, tapi karena aku sudah lelah terus menerus menahan sakit hati.
Kau yang terus diam, menguatkan alasanku untuk tak lagi bertahan. Terima kasih untuk segala perhatian yang pernah kau limpahkan. Sudah waktunya kita untuk sama-sama belajar melepaskan.
Aku permisi. Mencoba membenahi diri menjadi lebih baik lagi. Jika nantinya hati masih ingin memiliki. Maaf, kita tetap tak bisa kembali. Aku tak ingin ada sampai jumpa yang kedua kali. Percayalah, kita masih bisa jadi teman baik seperti sebelum ini.
Biarkan kini ku berdiri sendiri. Melawan rasa rindu tanpa dirimu lagi. Biarkan kenangan kita tetap tersimpan rapi. Tak perlu kita menjadi saling benci. Karena dengan bersahabat proses melupakan akan menjadi lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal KITA ✓
Poetry"Tentang kita yang awalnya hanya dua orang yang berteman, menjadi sepasang yang saling memendam perasaan" Terkadang aku berpikir, kamu itu benar nyata atau hanya ilusi yang aku anggap ada. Entah aku yang terlalu berharap, atau kau yang memang mencip...