Sebuah Pertanyaan

23 5 0
                                    

Sebuah Pertanyaan
Mengapa kau memilih pergi tanpa pesan

"Pergilah, setelah kau beri aku alasan perihal kepergianmu yang tanpa arah"

Kisah kita bukan hanya tentang aku dan kamu. Tetapi mencakup kedua orang tua kita, teman, dan juga tetangga. Apa kata mereka ketika melihat yang biasa bersama tiba-tiba berjalan tak seirama? Apa yang harus aku jawab saat mereka bertanya ada apa dengan kita? Sedang aku pun tak tahu ada apa dan karena apa.

Yang aku tahu, hanya perihal kamu yang tak lagi disisiku. Perihal kamu yang tiba-tiba menghindariku. Perihal kamu yang dengan cepat berubah tanpa arah. Bahkan, sebelum ini kita masih tertawa bersama, kita masih saling memberi perhatian. Lalu apa? Mengapa kau tiba-tiba mengakhiri semuanya.

Janjimu hanya tersimpan rapi dalam diaryku, bukan dalam ingatanmu. Hingga dengan mudah kau melangkah menjauh. Membawa kabur setengah hatiku yang kini mulai rapuh. Mulanya kau membuat ia utuh, namun kini kau juga yang membuatnya rapuh.

Aku hanya butuh alasan, aku butuh jawaban. Sama seperti saat kau bertanya maukah aku menjadi pasanganmu. Bukankah waktu itu kau juga menuntut sebuah jawaban dariku. Jika datangmu membawa ribuan alasan, maka kau juga harus pergi dengan alasan. Setidaknya tinggalkan sederet pesan, agar aku tahu apa yang harus aku lakukan setelah ini. Agar aku tahu apa yang harus aku katakan kepada mereka yang menanyakan perihal kita.

Jauh sebelum ini, aku sudah mengenal jauh kedalam dirimu. Aku tahu kau tidak sejahat itu. Aku tahu ada alasan masuk akal perihal kepergianmu. Sekarang, tolong beri tahu aku. Mengapa kau melakukannya? Bukankah aku masih ada dihatimu? Bukankah kita akan bersama sampai kita tua? Bukankah kita akan menggapai mimpi bersama-sama? Lalu mengapa?

Semudah itukah kau lupa, sedang aku butuh ribuan usaha untuk terbiasa tanpa kita. Banyak cerita yang terlalu berwarna dan terlalu sayang jika nantinya terlupa. Perihal foto-foto kita, jadi apa nantinya? Kau bilang semua itu untuk diceritakan pada anak cucu kita suatu hari nanti. Lalu mengapa kau pergi?

Aku tak menyesali perubahanmu. Aku tak menyesali kepergianmu. Aku hanya menyesali mengapa aku pernah sebegitu percayanya padamu.
Sebelum kau melangkah lebih jauh, menengoklah sebentar kebelakang. Selesaikan dengan jelas apa yang pernah kau mulai dengan tegas.

"Jika datangmu membawa hati, pergilah dengan meninggalkan arti"

Perihal KITA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang