Tit.. tit...tit...tit...
Suara mesin-mesin anastesi begitu terdengar memekikkan telinga raisa, jika bukan bram yang terbaring di situ, jika bukan bram yang terkontrol oleh mesin itu, jika bukan bram yang sedang kritis, jika bukan bram yang membutuhkan dirinya saat ini, mungkin raisa sudah pergi sejak 8 jam yang lalu.
Saat itu, bram ingin menyebrang jalan menghampiri raisa tapi dengan seenak jidatnya salah seorang pengemudi mobil ngebut dan akhirnya menabrak bram yang sedang proses nyebrang.
Dan disinilah mereka sekarang di rumah sakit, kata dokter bram syok akibat benturan keras di kepalanya yang mengakibatkan pendarahan hebat tadi, tapi semua itu sudah diatasi dengan baik oleh dokter.
Dokter bilang tinggal tunggu masa kritisnya lewat dan dia akan sadar.
Tapi sudah berjam-jam lamanya tidak ada tanda-tanda bram akan sadar, raisa sudah mengabari rey sejak tadi tapi sampai saat ini rey belum juga datang.
Sedari tadi tak henti-hentinya raisa menggenggam tangan bram dan berdoa agar bram secepatnya melewati masa kritis dan segera sadar.
“bram, wake up please” gumam raisa
“udah jam 20.00 bram lo belum bangun juga, keluarga lo pasti nungguin di rumah”
Untuk pertama kalinya raisa ngomong panjang, seandainya bram sadar dia pasti bakalan heboh banget.
“bram, i miss you. Please wake up!”
Setelah ngucapin kata-kata itu, tangan bram yang sedang digenggam raisa mulai gerak.
Dengan cepat raisa keluar dari ruangan bram dan memanggil dokter, sesampainya dokter
“alhamdulillah, pasien sudah sadar. Setelah ini, pasien harus di rawat dulu sekitar 2 minggu ke depan, di mohon untuk jangan memberi pikiran terlalu berat dulu pada pasien, karena pendarahannya cukup parah tadi ditakutkan ada hal-hal yang tidak diinginkan. Tolong untuk membayar biaya administrasinya segera, kalau begitu saya keluar dulu”
“baik dok, terimah kasih”
Dokter beserta perawatnya pun keluar dari ruangan perawatan bram“sa” panggil bram lirih
“kenapa? Butuh sesuatu?” tanya raisa khawatir
“ga kok, lo ga pp kan? Novel adek gue mana? Novel lo? Ga ada yang hilangkan? Gulali lo? Astaga, pasti udah kotor udah rusak juga, nanti gue beliin lagi ya”
“udah ga usah”
“tapi--”
“bisa ga perhatiin diri lo dulu,ga usah perhatiin yang lain, gue baik-baik aja, novel gue sama adek lo juga lengkap, masalah gulali gampang, banyak kok yang jual. Jadi ga usah mikirin hal lain dulu, mikirin aja tuh kondisi lo” omel raisa
Bram menganga, kaget, ga percaya, senang, semua jadi satu.“waaaah, bisa ngomel juga ternyata” kata bram
Raisa hanya berdecak kesal menanggapi bram
Krrreeeettt...... /ceritanya suara pintu terbuka\
Seseorang membuka pintu ruang perawatannya bram, dan muncullah sosok reyhan
“astaga, bram lo kenapa makin jelek begini?” pekik reyhan meraba-raba wajah bram
“kurang ajar banget sih lo, orang sakit juga pakai di ejekin” kata bram
Karena bram sudah ada yang nemenin akhirnya raisa memutuskan untuk membayar administrasi, raisa keluar dengan pelan agar tidak menganggu moment mereka berdua, tapi sayangnya semua itu gagal karena bram berhasil lihat gelagatnya raisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAAM (completed) || #Wattys2020
Novela JuvenilCewek cuek, bertemu dengan cowok yang super peka. Bagaimana menurut kalian? Si cowok ini emang idaman banget, ga perlu diberi kode ini itu dia udah tau. Cewek - cewek banyak yang suka, sama tipe cowok yang kayak gini. Tapi, si cewek cuek ini... Hade...