08

97 9 0
                                    

Di sekolah pada jam istirahat, seperti biasa raisa dan bram datang ketempat tongkrongan.

Mereka berdua sudah kembali akur karena raisa sudah menjelaskan semuanya ke bram kalau semua itu hanyalah rencana untuk kejutan ulang tahunnya.

Waktu terus berjalan, mereka menjalani aktifitas seperti biasa hingga waktu pulang.

Bram dan raisa kini sedang dalam perjalanan ke sebuah restoran jepang yang cukup terkenal, biasanya raisa tidak ingin pergi kemanapun meski bersama bram apalagi saat ini orang tua raisa sudah pulang.

Yap, yang menelfon raisa saat itu adalah papanya. Ia hanya memberitahu kalau ia telah pulang tidak bermaksud untuk menyuruh raisa juga pulang, tapi karena raisa merasa sangat senang sehingga ia begitu terburu-buru ingin pulang.

Back to bram dan raisa

Mereka berdua sudah tiba sejak 5 menit yang lalu, makanan sudah di pesan oleh raisa karena restoran tersebut sudah menjadi langganan keluarganya.

“tumben lo ngajak gue keluar, ada apa nih?” bram

“sebagai permintaan maaf gue” raisa

“maaf? Emang lo punya salah sama gue? Santai aja kali, gue ini. Lagian kalau minta maaf mah gampang tinggal bilang aja sama gue, ga perlu traktir di restoran mahal kayak gini”

Raisa hanya tersenyum mendengar celotehan bram
Tak lama makanan yang mereka tunggu dari tadi tiba, satu per satu pelayan menata rapih piring berisi makanan pesanan raisa di meja, setelah selesai pelayan pergi dengan membungkuk  sedikit sebagai tanda hormat, tak lupa pula raisa mengucapkan terimah kasih pada pelayan tersebut.

“lo gak salah nih, banyak banget makanannya. Emang bisa habis? Cuman kita berdua?” tanya bram heboh

“kalau ga habis, ya dibungkus lah” jawab raisa enteng mulai menyendokkan makanannya

“bungkus? Emang ga pp? Lo ga malu gitu bawa pulang?”

“iyalah, daripada mubazir kan”

“iyasih, bener juga”

Akhirnya bram mulai memakan, makanan yang sudah tersedia di hadapannya.

Mereka makan begitu khidmat, yang terdengar cuman suara sendok, garpu, sumpit, yang  kadang bertubrukan.

Selesai makan, bram yang ingin membayar makanan tersebut.

Tapi raisa sangat bersikeras  yang ingin membayar, dengan berbagai alasan yang dilontarkan raisa akhirnya bram pun mengalah.

Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan, raisa menyuruh bram untuk pergi ke salah satu pusat perbelanjaan yang lagi hitz dikalangan anak muda sepertinya.

Sekitar 1 menit berjalan dalam pusat perbelanjaan akhirnya raisa berhenti di depan salah satu butik yang menjual pakaian khusus pria.

Mereka berdua masuk dipimpin oleh raisa, bram hanya ikut kemana raisa akan pergi.

“gue mau beliin bokap gue baju, kemarin kan kamu maksa banget pengen di temenin belanja, jadi ya lo bisa sekalian beli kan” kata raisa sambil pilih-pilih baju

“ohiya bener juga, gue ke sana dulu ya” bram menunjuk sisi lain dari butik tersebut

Raisa hanya mengangguk sambil tersenyum sebagai jawaban

Bram begitu serius memilih baju, pasalnya ia sudah lama ingin belanja.

Untuk pertama kalinya ia belanja baju di butik indonesia, selama ini ia selalu minta di temenin rey tapi ya gitu, rey nya selalu menolak karena kesibukannya dengan anggota osis.

RAAM (completed) || #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang