09

89 7 0
                                        

Di pagi hari seperti biasa, siswa siswi masuk ke sekolah untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang pelajar, begitu pun dengan raisa, bram, dan rey.

Mereka tidak sengaja bertemu di gerbang sekolah hendak masuk ke sekolah.

Untuk pertama kalinya mereka bertiga datang bersamaan, biasanya raisa yang paling cepat datang.

Tapi kali ini bahkan bram dan rey juga ikut datang pagi, saat di tanya kenapa rey bilang kalau ada sesuatu yang harus dia urus di ruang osis namanya juga ketos, sedangkan bram beralasan ingin membantu petugas sekolah membersihkan.

Rey dan raisa hanya menggeleng dan menatap tak percaya pada bram, bahkan rey menaruh curiga besar pada bram.

Jam pertama berjalan dengan lancar seperti biasa, begitupun jam kedua yang setiap minggu nya selalu terasa membosankan.

Tiba saatnya jam istirahat, bram tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Bahkan guru yang mengajar belum keluar ia sudah berdiri dari tempat duduknya.

Seperti biasa raisa menunggu kelasnya kosong lalu keluar bram juga seperti itu.

Tapi saat raisa hendak menghampiri bram,

“hai bram, ke kantin bareng yuk” ajak seorang siswi yang begitu populer di sekolahnya

Raisa yang awalnya ingin menghampiri bram malah melanjutkan jalannya meninggalkan kelas.

“eh, sorry ya salsa. Tapi gue hari ini ga ke kantin, gue pengen ke perpus. Ada tugas soalnya” dusta bram

Masih ingat salsa? Yap dia, mantannya al si kapten basket
“oh gitu, yaudah gue temenin”

“hah? ga usah, lama soalnya”

“ga pp, gue tungguin”

Duuuh,gimana nih?alibi apa lagi?kalau ngomong terus terang kan ga enak –bram

“bram? Gimana? Boleh kan?” tanya salsa lagi

“ehmm, iya deh”

Mendengar jawaban bram salsa begitu senang dan tanpa izin menggandeng tangan bram.

Bram sejujurnya sangat risih dengan perempuan yang terlalu agresif seperti salsa ini, tapi disisi lain bram tidak ingin salsa merasa kalau bram menganggap remeh atau apalah itu ke salsa.

Sebelum ke kantin mereka berdua mampir ke kantin untuk membeli beberapa kudapan yang akan ia santap saat di perpus nanti agar tidak terlalu membosankan.

Bram sebenarnya sudah menolak tapi salsa terus memaksa bram.

Di perpustakan, salsa tidak pernah melepaskan gandengannya pada bram, walaupun bram sering melepasnya tapi salsa selalu saja kembali menggandeng tangannya.

Bram sangat tidak menyukai hal-hal seperti ini, sedari tadi ia terlihat membaca buku tapi sebetulnya pikirannya ada pada raisa

Raisa pasti lagi makan sendiri sekarang, dia pasti kesepian banget – bram
----------
Di tempat raisa
Ia sudah selesai makan sejak 2 menit yang lalu, dan sekarang ia sedang menyetel senar ukulelenya. Setelah dirasa cukup, raisa mulai bernyanyi
.
.
.
.
.
.
.lirik lagu tulus – langit abu- abu

Baru setengah lagu raisa bernyanyi seseorang datang bertepuk tangan dari arah belakang, sontak raisa berhenti bernyanyi dan bermain ukulele, lalu berdiri membalik melihat orang tersebut.

“waaah, serius ini suara lo bagus banget sa” kata rey bertepuk tangan

“biasa aja” kata raisa kembali duduk
Rey juga ikut duduk dekat raisa

RAAM (completed) || #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang