Part 8

1.1K 94 5
                                    




Selamat membaca !!!!!


Sinb berlari meyelusuri lorong sekolah, tanpa merasa takut akan menganggu murid yang lainnya.

Bagi sinb, buat apa takut? Toh semua murid sudah pada pulang ini.

Berlari dengan bergitu kencang, yah itulah yang sedang sinb lakukan sekarang. Sinb merasa telah bersalah kepada eonni itu, karena sinb sudah menduga pasti eonni itu sudah sangat bosan menunggu dirinya.

"Huh.. Lelahnya.... Mwo? Aku baru ingat, apakah pintu ini tidak terkunci?... " sinb pun sedang berfikir sebentar, disaat ia sudah sampai di depan ruangan itu.

"ah... Majja, hais sinb ya, mangapa kau selalu bodoh? Jika ruangan ini di kunci, bagaimana eonni itu bisa masuk ke dalamanya? Hais" gerutu sinb kepada dirinya sendiri.

Tanpa menunggu lama, sinb pun mulai memegang kenop pintu itu, ia mulai menakannya, sampai akhirnya pintu itu pun terbuka.

"Tidak terkunci kan, dasar sinb bodoh" gerutu sinb kepada dirinya, yang ke kedua kalinya.

Kepala kecil sinb tengah celengak celenguk kekanan dan kekiri, untuk mencari keberadaan eonni itu. Sampai akhirnya kedua mata indahnya itu menangkap sesosok seorang yeoja membelakangi dirinya. Yang sinb yakin, itu adalah eonni yang sinb cari.

Tanpa ragu, sinb mulai melangkahkan kakinya menuju kearah dimana eonni itu duduk. Namun baru saja sinb melangkah sekitar 5 langkah, sinb mendengar suara isakan. Dan sontak itu membuatnya memberhentikan langkahnya.

"e eonni... Itu menangis?? " gumam sinb. Sambil menggenggam tangannya sendiri. ( kebiasaan sinb ketika sedang merasa panik).

Sinb gadis itu menelan selavinya dengan susah payah. Yang sekarang ia fikirkan, mengapa eonni itu menangis? Apakah ia datangnya terlalu lama, sampai sampai eonni itu menagisinya? . Ya seperti itulah sebuah pemikiran yang sangat dangkal.

Sinb mencoba menghilangkan rasa paniknya, dengan terus berjalan menghampiri eonni itu.

Setelah yakin dengan pilihannya, sinb pun berniat ingin memanggil eonni itu, dengan cara memegang bahunya.

"eonni..... W weo?? "tanya sinb memberanikan dirinya.

Dengan seketika isakan yang tadi sinb dengar telah hilang. Eonni itu mulai perlahan menghadapkan tubuhnya kearah sinb. Sinb tersenyum dan eonni itu pun tersenyum balik kepadanya.

"e eonni weo? Mengapa eonni menangis? Apakah karena aku? M miane eonni. Tadi aku benar benar lupa untuk mengunjungi mu. Miane"ucap sinb cepat.

Eonni itu menggelengkan kepalanya,dibarengi dengan senyuman manisnya.

Sinb dibuat bingung, karena eonni itu menggeserkan duduknya lebih kearah pinggir. Namun setelahnya sinb pun mengerti, karena eonni itu menepukan tanganya untuk duduk di sampingnya.

Setelah dipastikan dengan keadaan yang nyaman, eonni itu mulai membicarakan sesuatu kepada sinb.

Sampai sebuah kejadian yang tak terduga pun terjadi.

.
.
.
.

Semantara di kantin.

"Yerin ah, apa kau tidak bisa tahan lapar mu sebantar saja? Hais, jika kau terlalu banyak makan di kantin ini, nanti kau bisa bisa kekenyangan. Apa kau tidak ingat? Kita kan akan pergi ke cafe nanti" ucap taehyung.

Taehyung benar benar merasa bahwa ia sedang berbicara dengan seekor anak anjing sekarang ini, bukan seorang manusia.

Sungguh bagi taehyung yerin benar benar menyebalkan.

DANCE ROOM [ BANGCHIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang