Part 12

1.1K 87 6
                                    


Selamat membaca !!!!




"Uwaaa... Makanannya memang sangat nikmat, huh... Perutku rasanya sangat kencang" ucap yerin. Taehyung sedikit tersenyum kearah yerin, dan jhope yang duduk disampingnya hanya mengerutkan dahinya saja.

"Ya! Apa kau sakit weo?" ucap jhope dengan sedikit kencang.

"sakit? Siapa? "tanya teman temannya kearah jhope. Taehyung yang duduk di sampingnya pun juga memberikan ekspresi seperti teman temannya.

"Haisss...aku bertanya kepadamu pabbo, mengapa kau terlihat bingung. Seharusnya aku yang bingung melihatmu tertawa sendiri tanpa ada sebab" kesal jhope.

"Ah... Itu... Em... Sudahlah lupakan, lagian juga mana mungkin aku tertawa sendiri, pasti itu juga ada suatu sebabnya hyung" jawab taehyung yang tak ingin kalah.

"Ck, dia malah marah. Sudahlah" jawab jhope tidak memperdulikan taehyung dan meminum jus miliknya.
"kalian tunggu sini ne, aku ingin membayar dulu" ucap jin berdiri dari duduknya.

"Ani oppa, aku juga akn membayarnya." ucap sowon

"Aniyo aniyo. Biarkan oppa saja" jawab jin.

"Andwe. Oppa untuk kali ini saja biarkan aku membayarnya juga, ne ne" ucap sowon dengan beraegyo, dan membuat tatapan teman temannya seperti merasa sedikit jijik dengan sikap sowon. Namun berbeda dengan jin, ia malah merasa gemas dengan yoejachingunya ini.

Yoejachingu? Ya mereka adalah sepasang kekasih sejak 3 bulan yang  lalu.

"Baiklah baiklah. Oppa tidak tahan melihat mu seperti itu. Kajja" ajak jin.

Sebelum ke kasir, sowon terlebih dahulu mencari keberadaan dompet miliknya didalan tasnya, namun.. Nihil seperti sowon meninggalkan dompetnya di dalam mobil umji.

"Weo sowon eonni? Mengapa belum kesana juga? "tanya eunha

"aaaa mwoyaa... Mengapa harus tertinggal disaat sedang membutuhkannya. Ottoke? "gumam sowon.

"Dompet mu tertinggal? "tanya eunha. Diangguki sowon.

"Tuh kan, kata oppa juga biar oppa saja yang membayarnya ne" ucap jin.

"Aniyoo oppa. Haisss kau menyebalkan sekali" rengek sowon.

"em.. Sowon eonni. Bagaimana jika aku saja yang mengambil dompet mu di mobil umji. Biar aku yang ke parkiran" ucap eunha. Sowon pun menganggukinya.

Disaat eunha ingin berjalan menuju parkiran, jimin menahan tangannya. Dan sontak eunha pun membalikan badannya.

"Weo jimin oppa? "tanya eunha.

"Biar aku antar" ucap jimin terbangun dari duduknya dan berjalan kearah parkiran mobil sambil menggandeng? Tangan eunha. Dan itu membuat pipi eunha berhasil menimbulkan warna merah.

.
.
.

"Em... Oppa, em.. Tanganmu" ucap eunha gugub, sungguh eunha benar benar gugub. Sebab selama perjalan menuju parkiran mobil tangan jimin tidak terlepas dari tangannya.

"Ah miane. Ambilah dompet sowon nuna, setelah itu kita kembali kesana" ucap jimin mendapat anggukan dari eunha mengerti.

Eunha disebukan dengan mencari dompet sowon didalan mobil umji. Berbeda dengan jimin yang menunggunya di luar mobil. Jimin terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Faighting jimin. Jika hasilnya tidak bagus jangan menyerah kau pasti bisa" batin jimin berbica.

"Oppa, ya oppa. Hais oppa weo?? "tanya eunha dengan mengguncangkan pundak jimin pelan. Jimin pun tersadar dengan lamunannya.

DANCE ROOM [ BANGCHIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang