[TAHAP REVISI]
"This is not my real face!" - Kim Namjoon.
Dari sisi gelap seorang IDOL terkenal. Yang memikirkan bagaimana agar semua orang tak kehilangan harapan disaat ia tak menemukan harapan dalam hidupnya.
Bukannya menemukan harapan itu. Bagai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk sahabat dalam dirimu. Mungkin saja akan melakukan kesalahan, tetapi tidak sebaiknya mengulangi kesalahan yang sama berkali kali.
Seoul
Dingin dan lembabnya kota Seoul malam ini dan salju yang belum dibersihkan dari jalanan.
Tidur Hyerin sedikit terganggu kala ia mendengar suara gemercik air. Perlahan gadis itu mengerjapkan matanya, mengumpulkan kesadaran. Matanya melirik jam kecil yang terletak dinakas.
Pukul 02:21 pagi.
Apa Namjoon memaksakan diri menerjang badai salju demi pulang kerumahnya. Seharusnya dia sudah istirahat didorm saat ini, tapi sungguh pria tinggi itu sangat keras kepala.
Hyerin mendudukan dirinya diatas ranjang. Menunggu pria tinggi itu keluar dari kamar mandi dan langsung mengintrogasinya. Tapi tunggu. Matanya terfokus pada pintu kamarnya yang terbuka sedikit, apa Namjoon lupa menguncinya?
Perlahan ia sibakkan selimut tebal itu dari tubuhnya, berjalan dengan mengendap endap kearah pintu kamar mandi, menempelkan telinganya guna mendengarkan apa Namjoon masih menikmati air hangatnya. Setelah memastikan, gadis itu kembali mengendap endap dan mengambil mantel tebalnya.
Akhirnya ia keluar dari kamar dan langsung berlari kecil menurui satu persatu anak tangga. Apa yang kalian pikirkan? Tentu saja Hyerin ingin kabur dari penjara Namjoon. Gadis itu melihat dari jendela kaca besar, ia sangat yakin diluar sana masih terjadi badai salju tapi apa boleh buat, ia harus menggunakan kesempatan ini untuk kabur.
Tk! Tk! Tk!
"Ah sial! Ia tidak lupa mengunci pintu utama" desis Hyerin kesal.
Bagaimana ia harus keluar? Akses satu satunya dirumah ini hanya pintu utama, tidak ada pintu belakang, pintu garasi, ataupun jendela yang bisa ia buka. Namjoon sungguh mengisolasi rumah ini.
Gadis itu mengambil jalan nekat, ia mengambil kursi dari meja makan,mengangkatnya dengan susah payah lalu ia lemparkan kearah jendela kaca didepannya.
TAARRR!!!
Tentu saja itu mengakibatkan bunyi yang sangat keras.
Tanpa pikir panjang, ia langsung melangkahi jendela kaca itu. Beberapa serpihan kaca juga mengenai kakinya tapi tak ia hiraukan. Gadis itu langsung berlari kearah pagar besi tinggi didepannya.
"HAN HYERIN!!!" teriak murka Namjoon.
Hyerin semakin gencar membuka pagar itu, semakin ketakutan kala mendengar suara teriakan Namjoon. Ia langsung berlari sekuat tenaga, menerjang badai salju. Sungguh ia tak boleh tertangkap oleh Namjoon, tentu saja pria gila itu tidak akan memberi ampun pada Hyerin yang berani keluar dari penjaranya.
Tak pernah ia bermimpi akan bernasib seperti ini. Ia mencintai Namjoon dengan sungguh. Tapi pria itu semakin gila jika Hyerin berada didekatnya, ia tak mau Namjoon terus seperti monster. Ia harus pergi sejauh jauhnya, agar pria itu melupakannya dan memulai hidupnya yang baru, bahagia dengan kesuksesannya sekarang.
