Seoul kota yang indah bagaikan lukisan matahari, santapan elok- tempat sehari hari berakhir dengan ketenteraman bermula.
Ia membuka perlahan kelopak indahnya dan melihat tirai tirai putih itu bergerak; angin sepoi sepoi yang tajam dan hangat memasuki ruangan. Matahari menyapa dengan memberikan siluet yang membuat matanya kembali menyipit, hari ini cuaca akan sedikit panas, pikirnya.
Gadis itu berbalik sambil mengerjap beberapa kali untuk memfokuskan pandangannya. Ada yang membuat hatinya seperti taman bunga yang sedang mekar sekarang.
"Good morning my honey!"
Senyumannya begitu manis mengalahkan roti selai strobery yang biasa ia makan untuk sarapan. Astaga, ini bisa membuat diabetes.
"Bagaimana tidurmu? Apa nyenyak?" tanya lagi.
"Sangat Joon," balas Hyerin dengan suara seraknya.
"Tentu saja, aku memeluk mu sepanjang malam. Kau tidur dengan lenganku sebagai bantalmu, untung saja lengan ini kuat. Kau bahkan tersenyum saat tidur, apa sedang memimpikan ku sayang?" oceh Namjoon.
Lihatlah bagaimana sisi kekanakannya, Hyerin semakin gemas melihatnya. Tapi apa benar yang ia katakan? Berarti pria ini tidur bersamanya tadi malam, pantas saja ia tidur nyenyak. Lihatlah, bahkan ia masih memakai hoodie nya.
"Kau sudah sarapan?"
Namjoon hanya menggeleng sambil mengkerucutkan bibirnya.
"Kita sarapan bersama, kajja!"
"Tidak sayang"
Hyerin memperhatikan wajah aneh pria itu. Seperti sedang kesal yang dibuat buat.
"Ada apa? Kau ingin sarapankan?"
"Bukan sarapan yang itu, tapi..."
Namjoon menatap Hyerin berbinar, berharap gadisnya itu peka. Namun yang didapatnya hanya kerutan dikening Hyerin tanda ia tak mengerti.
"Heish! Morning kiss dulu!" rengek Namjoon.
Hyerin tersenyum malu lalu mencondongkan tubuhnya, menggapai rahang prianya itu dan mengecupnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PASSION • KNJ ✔
Fanfiction[TAHAP REVISI] "This is not my real face!" - Kim Namjoon. Dari sisi gelap seorang IDOL terkenal. Yang memikirkan bagaimana agar semua orang tak kehilangan harapan disaat ia tak menemukan harapan dalam hidupnya. Bukannya menemukan harapan itu. Bagai...