14- trauma

54 8 0
                                    

"Aduh capek juga ya sampe keringetan gini gue"

Ujar mili pada wili yang terus saja mengawasinya agar tidak jatuh dari anak tangga yang mereka lewati untuk menuju air terjun.

"Kalo capek istirahat dulu mil jangan dipaksain kamu udah pucet gitu"

"Ih gak kok dikit lagi nyampe wil tenang aja gue kuat dong pucet cuma karena ga pake liptint tadi haha"

"Haha udah ayo lanjutin jalannya"

*
"Akhirnya nyampe yeay jadi ga sabar ni pengen mandi"

Mili tersenyum senang berada di depan air terjun,wili ikut senang melihat gadis itu sangat bahagia seperti yang mili ceritakan ia tidak boleh bepergian jauh oleh ibunya apalagi ke tempat seperti gunung dan air terjun.

"Mil mandi yuk ga tahan gue ngeliat airnya kayak udah nyuruh mandi gitu haha"

Sontak icha mengejutkan mili yang masih antusias memandangi air terjun

"Tapi ca gue ga bisa berenang dalem ga ya airnya gue takut" jawab mili dengan nada takut

"Tenang aja mil kita kan rame disini lagian mandinya di pinggir aja jangan ke tengah"

Akhirnya mili memberanikan diri untuk turun ke dalam air,wili mengawasinya dari atas batu.

"Ta temenin ke tengah sana dong gue pengen foto" kata mili memaksa okta

"Gimana caranya mil lo kan ga bisa berenang"

"Makanya pegangin bentar aja cuma foto doang plis"

"Ga ah gue takut lo jatuh" jawab okta

"Ih ga bakal jatuh tangan kanan gue dipegang lo tangan kiri gue bima yang pegang terus wili nungguin di tengah sana" kata mili sambil sedikit memaksa

Dan mereka semua tau tidak ada yang bisa menolak keinginannya.

Mili akhirnya menerima apa yang dia inginkan okta bima dan wili mengikuti kemauannya,di tengah air terjun wili sudah menunggunya sedangkan di sebelah kiri dan kanan ada okta dan bima yang memegang tangannya,mereka semua bersiap dan akhirnya berenang sambil memegang mili sampai ke tengah air terjun.

Ditengah air terjun ada wili yang hanya berpegang pada batu licin untuk mengambil tangan kanan mili yang sudah dilepaskan okta,mili bisa menggapai tangan wili namun karena tidak seimbang mili sontak menarik wili turun ke bawah air,kejadian yang tidak pernah mereka inginkan akhirnya terjadi mili yang saat itu tidak bisa berenang merasa kelabakan di dalam air hingga tidak bisa bernafas sedangkan okta bima dan wili berusaha menyelamatkannya namun gadis itu tetap belum bisa diselamatkan.

Di dalam air mili berpikir dia akan mati teman-temannya tidak bisa menyelamatkannya mili pasrah ia sudah tidak kuat lagi hingga wili yang juga ikut tenggelam masih terus berusaha meraih badan mili dan ingin menariknya ke atas air.

Mungkin di hari itu masih ada hal baik untuk mili,wili berhasil menyelamatkannya digendongnya gadis yang sudah tidak bisa bernafas dengan baik itu kemudian dibawanya ke atas batu.

Mili sontak berpegangan pada wili karena tidak percaya ia bisa selamat. Sampai beberapa menit kemudian mili hanya duduk diam sambil berpegangan pada wili tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya hanya raut wajah yang mengatakan kalau dia takut ia tidak suka disana.

Wili sangat cemas saat mili tenggelam dia tidak ingin kehilangannya dengan cara seperti itu walaupun ia juga tenggelam dan di badannya banyak memar merah karena terbentur batu-batu tajam,tapi itu tidak penting yang penting hanya mili karena ia merasa bertanggung jawab padanya.

Ketika mili bisa ia selamatkan wili sangat bersyukur walaupun dadanya masih berdebar kencang karena rasa takutnya akan kehilangan gadis itu.

Setelah kejadian yang membuat mili trauma itu wili langsung mengajak teman-temannya pulang ia tau mili tidak suka lagi disana ia tau gadis itu sebenarnya ingin menangis namun mili adalah mili selalu bisa terlihat kuat di depan teman-temannya dan dia masih bisa tertawa padahal beberapa menit lalu dia hampir kehilangan nyawanya.

Ajaib sekali perempuan ini
Dia bisa terlihat seperti tidak terjadi apa-apa walau sebelumnya nyawanya hampir tiada terimakasih kau sudah menciptakannya dia perempuan unik yang ingin kucintai selamanya.

Mili & Wili (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang