20- bertemu seseorang

57 7 0
                                    

Dua bulan berlalu

*
Hubungan mili dan wili terlihat sangat membaik mereka memperkenalkan dunia masing-masing,wili juga mengenalkannya pada teman-teman dan keluarganya. Mili seorang gadis yang sangat menghindari perkenalan dengan keluarga pacar atau gebetan Namun menurut wili keluarganya harus tau dan ungkapan itulah yang membuat mili hari itu ada di tempat ini.

"Mil ikut aku ya ketemu keluargaku"

"Hmmm nanti aja ya wil aku mau pergi hari ini kayaknya ga bisa deh"

"Mil udah berapa kali aku ngajak kamu tapi kamu ga bisa terus,emang kenapa si?segitu gamau kenal sama keluarga aku?"

"Wil,ga gitu..."

"Trus gimana mil?kamu masih kurang yakin sama aku?gimana lagi aku harus ngeyakinin kamu kalo aku tu sayang sama kamu?"

"Wil maksud aku tu gak gitu,aku pernah pacaran sama orang dan kenal sama keluarganya trus pas putus semuanya jadi ga enak makanya kalo pacaran aku gamau lagi kenal sama keluarganya,lagian kan kita juga baru jalan dua bulan nanti-nanti aja deh belum tau juga jodoh apa gak kan"

"Yaudah deh mil gapapa kalo emang gitu aku ngerti kok"

Mili pikir dengan penjelasannya itu wili mengerti dan berhenti mengajaknya bertemu keluarga. Namun dugaan mili salah besar harusnya dia tau kalau lelaki itu orang yg tidak mudah menyerah dan selalu mencari cara agar keinginannya terwujud.

*

"Mil nanti sore temenin aku ke rumah arya temen SMK aku mau ngasih titipan dia"

"Yaudah nanti pulang kampus ditemenin,tapi dimana rumahnya?jauh ga?"

"Ga jauh deket kok dari rumah kamu"

"Oo yaudah" timpal mili tanpa rasa curiga sedikitpun

Setelah keluar dari kampus wili menjalankan rencananya untuk mempertemukan mili dengan keluarganya.

Di perjalanan yang katanya akan kerumah arya mili tidak banyak bertanya dia hanya duduk diatas vespa menikmati angin sore yang menyejukkan sambil sesekali melihat orang-orang di jalanan sedang memperhatikan mereka berdua sambil tersenyum.

Setelah beberapa menit melewati jalanan pantai yang cukup ramai oleh orang-orang yang akan menikmati senja,mili dan wili tiba di sebuah rumah berwarna biru yang mili pikir adalah rumah arya ada sepetak warung kecil di depannya di sebelah kanannya ada tempat yang banyak anak-anak sedang memegang iqra' dan al-qur'annya masing-masing sambil berlarian kecil ketika wili turun dari motornya.

Anak-anak itu langsung menghampiri wili seperti memang sudah saling kenal sebelumnya,mili merasa senang dan bahagia ketika melihat banyak anak-anak dan membuatnya nyaman ada di tempat itu.

"Wil ini rumah arya ya?"

"Ini rumah aku mil yuk masuk ada mama sama papa di dalem"

"HAH?MAKSUDNYA GIMANA?KAMU BOONGIN AKU?!!"

Jawabnya dengan sorot mata tajam sambil mencubit tangan wili.

Lelaki itu hanya cengengesan melihat ekspresi mili yang sudah ia tebak akan seperti itu namun ia malah tertawa melihat reaksinya.

"Ayo masuk ah gaboleh marah marah"

"Ih apaan si ga lucu bego antar gue pulang aja!"

"Sayang ga boleh gitu siapa yang ngajarin ga sopan hmm"

"Apaan si wil benci banget gausah ngomong gitu!"

"HAHA alah padahal kamu tu nahan ketawa dari tadi awas kentut loh"

Mili spontan tertawa dan tidak bisa lagi marah padanya,wili selalu punya cara andalan agar gadis itu mengurungkan amarahnya.Ia sangat bahagia melihat mili tertawa lepas saat bersamanya tangannya spontan mengelus puncak kepala mili yang ditutupi jilbab.

*
Mereka masuk ke dalam rumah itu mili sangat cemas dan takut keluarga wili tidak akan suka padanya banyak pertanyaan konyol yang berputar di kepalanya,atau bagaimana kalau mereka diminta untuk putus?

Hingga beberapa detik berlalu keluar seorang wanita dan laki-laki paruh baya dengan rambut yang sudah memutih dan raut wajah yang berkerut karena usia namun pandangannya terlihat menyejukan dan bersahabat.

"Ehh kita ada tamu pa"

Cecar wanita tua itu tepat di depan keduanya,mili langsung menebak perempuan dan laki-laki itu adalah orang tua wili.Sontak mili tersenyum sembari menyambut tangan keduanya bergantian.

"Namanya siapa nak?" Tutur lelaki tua itu kemudian

"Mili pak" Jawabnya dengan senyum yang terlihat gugup dan canggung

"Ooo jadi ini mili yang sering dila ceritain ke kita itu pa" timpal wanita tua itu sambil tersenyum ramah

Mili tampak bingung dan bertanya-tanya dila?siapa dila?kakaknya wili?atau?

"Eh iya mil aku lupa bilang aku tu kalo dirumah dipanggilnya dila kan namaku wilian rahmad abdillah nah dipanggilnya dila"

Mendengar hal tersebut mili berusaha menahan tawanya agar tidak keluar.

Dugaan mili ternyata salah keluarga wili sangat ramah dan asik ia seperti bertemu keluarga sendiri saat bertemu mereka dan ternyata wili banyak menceritakan tentang gadis itu sebelumnya hingga mili tersipu malu saat orang tuanya menceritakan apa saja yang sudah wili katakan pada mereka tentang mili.

Mereka sangat terbuka dan jauh dari dugaan mili sebelumnya,ia seperti menemukan kembali hal yang selama ini hilang dari dalam dirinya yaitu kenyamanan.

Mili sangat berterimakasih pada wili karena mempertemukan dengan keluarganya,setelah pertemuan pertama itu mili sering datang untuk bertemu mereka dan mili juga senang ada banyak anak-anak yang katanya setiap pagi dan sore belajar mengaji disana.

Mili & Wili (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang