Tiga minggu berlalu setelah mili mengirim gambar di WhatsApp wili,gadis itu berubah 180 derajat dari biasanya,mulai dari sikap sampai semua hal yang berhubungan dengan wili semakin ia batasi.
Wili tidak tau bagaimana ia harus menyikapi perubahan mili,walaupun sebenarnya ini kesalahannya yang membuat mili jadi seperti itu.
"Mil besok pergi kuliahnya sama aku ya kan udah 3 minggu kamu pergi sendiri terus ke kampus"
"Eh ga usah besok aku mau ke tempat temen dulu kamu duluan aja"
"Harus banget ya kita kek gini mil?"
"Hah?gini gimana si wil? Gaje deh"
"Kamu sadar ga si kamu tu berubah?kamu ga pernah ada waktu buat aku,kamu selalu batesin aku kalo mau deket sama kamu,kamu juga ga pernah bales chat aku,kamu ngejauh dari aku,kamu lebih suka kemana mana sendirian ga tau deh kamu pergi kemana"
Cetus wili dengan nada emosi di ikuti dengan nada kecewa dan merasa bersalah atas ucapannya sendiri
"Kamu ga salah ni nanyain ini ke aku?"
"Kalo ada apa-apa tu ngomong mil,diem ga bakal nyelesain apapun"
"Foto yang aku kirim ke whatsApp kamu udah ngejelasin semuanya,diam itu pembuktian kalo aku kecewa sama kamu,aku ga tau mau ngomong apalagi dan ga tau juga hubungan kita mau di bawa kemana"
"Itu foto lama mil masa kamu ga percaya sama aku semuanya udah aku hapus satu foto itu pasti keselip sekarang udah aku hapus juga kamu boleh periksa galeri aku"
"Wil kamu tau ga kalo kita berdua ini apa?"
"Apa?"
"Kita ini dua orang yang sama-sama tau gimana rasanya di hianati dan dua orang yang sama-sama pengen keluar dari jebakan masa lalu"
Wili terdiam menerawang semua ucapan mili,kesimpulan gadis itu begitu membuat lidahnya kelu.
"Dan kamu udah berusaha semampu kamu buat ngelepas semua kisah kamu dimasa lalu,tapi emang ga bisa dipungkiri wil hati kamu masih disana masih tertinggal dan terjebak tak tau arah di dalam gumpalan kenangan tentang dia"
Ucap mili sambil berkaca kaca lalu menatap wili lekat kemudian melanjutkan ucapannya.
"Semua orang punya masa lalu,juga punya kenangan indah tentang seseorang dalam hidupnya,walaupun kisahnya telah usia namun hidup harus terus berjalan,kita ga bisa selamanya terjebak dan meratapi kepergian seseorang dari hidup kita,suatu saat diwaktu yang udah tuhan tentuin kita bakal ditemuin sama orang baru yang bahkan ga pernah kita bayangin sebelumnya,akhirnya tuhan temuin kita tuhan percaya kita bisa jadi dua orang yang sama-sama berjuang buat ngerubah kelamnya masa lalu dan menata hati kita yang sebelumnya berantakan bahkan usang"
"Mil...."
"Kemudian setelah kita berjuang,ditengah perjalanan hambatan emang bakal selalu ada,termasuk keinginan kita buat tetep tinggal di rumah yang lama karena masih belum mampu ninggalinnya,dan itu yang sekarang aku liat dari mata kamu wil,kamu pengen balik ke rumah yang lama"
"Mil ini cuma masalah foto pembahasan kita bisa sampe sini?"
"Kamu boleh bilang masalah kita cuma tapi aku udah dua kali pergokin kamu yang masih inget-inget bahkan ketemu sama mantan kamu dan itu ga bisa bikin aku buat bilang masalah kita dengan sebutan cuma"
Mili berlalu meninggalkan wili yang masih tertegun membeku dengan semua ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mili & Wili (REVISI)
Teen FictionYang paling menyedihkan dari perpisahan bukan hanya kau tak bisa memilikinya lagi tapi kau juga tak bisa memandangnya berlama lama seperti biasa. Itulah yang mili rasakan hidupnya terasa hampa saat wili memutuskan mengakhiri hubungan mereka dengan s...