Tuhan terimakasih sudah menghadirkan orang-orang baik untukku
**
Pagi-pagi sekali mili sudah bersiap dengan semangat 45 yang ada di dalam dirinya tanpa menghilangkan sedikitpun kilasan senyum kebahagiaan yang ada di wajahnya. Hari itu hari pertama dia akan pergi ke kampus bersama pacarnya bukan lagi teman atau gebetan.
Rasanya kadar kebahagiaan mili dari kemarin hingga hari ini dan akan berlanjut sampai seterusnya semakin memuncak dia merasa menjadi manusia paling bahagia di bumi.
WhatsApp messenger
*
"Yang udah siap belum?""Bentar lagi ya ini masih sarapan gue"
"Yaudah kabarin ya kalo udah siap biar aku langsung otw"
Ya begitulah mili walaupun dia sangat bahagia menerima cinta wili tapi hatinya masih belum terlalu yakin padanya tapi lelaki itu selalu memakluminya ia juga mengerti mili pernah merasakan sakit hati yang begitu dalam hingga membuatnya trauma tentang cinta.
Wili selalu yakin dan percaya kalau suatu saat nanti hati gadis itu akan seutuhnya untuk wili,mungkin belum sekarang ia juga tidak akan memaksakan karena mili bisa menerima cintanya saja itu adalah sebuah anugrah.
Di depan rumah mili
*"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam,eh wil mampir dulu gak?"
"Nanti aja deh mampirnya sekarang berangkat kuliah dulu"
"Oke deh ayo nanti telat"
Mereka berangkat ke kampus dengan vespa kesayangan wili. Tanpa sepengetahuan gadis itu wili merasakan kegundahan hati yang entah mengapa tiba-tiba saja menghampiri.
"Wil naik vespa emang gini ya?susah banget kakinya harus di depan"
kata mili sambil sesekali menggerakan badannya agar tidak jatuh dari motor
"Iya mil emang gitu kenapa pegel ya?
"Iya nih kaki aku keram wil bisa injek bentar ga mati rasa kakinya sekarang"
"Mil maaf ya aku bikin kaki kamu sakit gara-gara naik vespa""Ih wili apaan si lebay banget biasa aja kali gapapa ini paling bentar lagi sembuh"
"Kamu malu ga si mil pacaran sama aku?aku cuma bisa bawa kamu pake vespa"
"Wil udah ya masa baru jadian sehari udah ngajakin debat,aku ga malu pacaran sama kamu kalo aku malu udah dari awal kamu ngedeketin aku jauhin kamu dan ga mungkin aku nerima kamu kalo aku malu!Lagian kenapa si?timbang pake vespa aja mindernya minta ampun sekarang gini ya,mau bawa apapun kamu sampe kita jalan kaki sekalipun aku ga bakalan malu asal itu sama kamu"
Mendengar pernyataan mili lelaki itu langsung tersenyum bahagia diatas vespanya sambil sesekali memandangi mili lewat kaca spionnya dengan raut bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mili & Wili (REVISI)
Novela JuvenilYang paling menyedihkan dari perpisahan bukan hanya kau tak bisa memilikinya lagi tapi kau juga tak bisa memandangnya berlama lama seperti biasa. Itulah yang mili rasakan hidupnya terasa hampa saat wili memutuskan mengakhiri hubungan mereka dengan s...