20-Kejutan Dimas

30 0 0
                                    

Beri kisah kita sedikt waktu

Semesta mengirim dirimu untuk ku

Kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah


(Fiersa Besari Feat Tantri)

Pagi ini aku masih menikmati nyaman nya tempat tidurku. Long weekend minggu ini aku ingin istirahat dan tidur sampai siang.

Semalam Dimas sudah mengabariku kalau dia tidak datang ke Bekasi karena akan macet total pastinya.

Dan tepat Pukul 09.00 pagi, pintu rumah sudah di ketuk-ketuk.

"OMAYGAAAATTTT..... " Sedikit kesal aku melihat jam dinding kamarku.

"IYAAAA Bentar siapa sih... "

Setelah mengambil kerudung yang langsung pakai, aku segera menuju pintu ruang tamu.

"Kejutaaaaan"

Kulihat Dimas datang bersama Bang Dikta. Iya aku memanggil Dikta Bang Dikta walau usia nya baru tepat 30 tahun bulan lalu.

Dimas seperti biasa berdandan kasual, dengan rambut baru nya yang membuat dia makin terlihat tampan.

Bang Dikta pun tidak kalah tampan, bahkan sebenarnya lebih tampan dan gagah. Gaya rambut nya juga pas dengan bentuk wajah nya yang ovale.

Tapi bagiku.Dimas kekasihku tetap yang paling tampan.

"Kamu belum mandi ya Sayang.... "

Aku tersipu malu. Jujur aku malu Dimas memanggil aku sayang didepan kakaknya. Tapi Dimas malah terlihat makin menjadi.

"Masa pacar ama calon kakak ipar di suruh di luar aja sih"

Aku menarik nafas kesal. Kalau tidak ada Dikta, aku sudah menjewer telinga Dimas.

Akupun menyuruh mereka masuk. Untung aku bukan tipe yang mengacak-acak bagian ruang tamu. Ruang tamu ku yang minimalis selalu terlihat rapi, karena.... Karena memang aku jarang membawa tamu kerumah, kalaupun ada yang kerumah, paling hanya duduk di teras, atau langsung aku ajak ke ruang keluarga dan dapur.

Yah tamu ku yang sering datang paling Jihan.

Dimas juga baru kedua kali nya leluasa masuk ke rumahku.

Saat aku ke belakang dan menyiapkan minuman juga cemilan, Dimas mengikutiku dari belakang.

"Kamu kok nggak bilang kalau mau kesini? " Tanyaku sambil menyiapkan teh hangat di teko.

Dimas sudah mengambil tempat duduk di kursi makan ku.

"Kan tadi aku bilang kejutan. Kalau bilang namanya bukan kejutan" Canda Dimas.

Dan aku pun menjewer kupingnya.

"Duuh sakit sayang... "

"Dim.. Aku tuh malu sama abang kamu, kalau kamu kesini bilang kan aku bisa siapin makanan, ini di kulkas aku nggak beli apa-apa loh. Gimana ntar kata abangmu"

"Paling kata abang... DIMAS KAMU GANTI PACAR AJA" Dimas malah meledek kekhawatiranku.

"Sayang udah dong nggak usah khawatir berlebih ama Bang Dikta. Dia itu nggak bakal komplain apa-apa kok, kalau dia komplain bakal aku jawab deh.. Dia tuh jomblo,mana berani komplain tentang masalah hubungan aku,tentang pacar aku.. "

Dear Tuan Popeye (Surat Cinta Berkala)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang