Bab 2 - Tekanan

8.7K 1.2K 65
                                    

Napasnya menghembus berat. Membalikkan badan dengan tangan mengepal di sisi tubuh. Gadis itu mengertakan gigi. Matanya menajam seiring melihat sang lawan tengah berdiri di depannya sekarang. Muak sekali ia dengan wajah rupawan ini. "Maksud lo apa? Jadi sok penguasa gimana, huh?"

"Nggak usah pura-pura polos," sahut Taehyung tak habis pikir.

"Nggak usah basa-basi jadi orang. To the point. Lo mau jadi sok pahlawan lagi sekarang?" tanya Jennie menantang, mengangkat dagu tinggi-tinggi. Oh, jelas. Jennie tidak akan sudi menunduk lemah di hadapan manusia seperti Kim Taehyung ini.

Taehyung mendecih, hendak maju selangkah namun dicekal Jimin.

"Jangan main fisik. Dia cewek, inget." tutur Jimin.

"Cewek arogan kayak dia nggak akan pernah berhenti, sekalipun kita main fisik, Jim!"

"WHAT THE--?! Apa lo bilang? Arogan?!"

Jimin melipat bibir, hampir tertawa melihat mimik Jennie yang menyeramkan itu. Sedangkan Rose, memilih untuk menepuk pundak sang sahabat beberapa kali. Selagi berujar, "Sabar Jen, jangan teriak gitu. Ini masih wilayah kampus, jangan bikin kehebohan lagi."

Taehyung mendengus, tertawa sarkastik. "Well, Rose, temen lo ini hobinya kan memang bikin rusuh."

"Kim Taehyung--"

"Apa? Gue bener kan, lo itu hobi bikin rusuh. Kata-kata gue juga bener kok kalau lo itu arogan."

Kata-kata itu, cukup membuat Jennie merasa rendah. Dirinya memang kasar, namun tentu Jennie tak terima jika dikatakan arogan.

Sialan sekali Kim Taehyung berani mengatakan hal itu padanya.

Sialan sekali Kim Taehyung berani mengatakan hal itu padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus terang, gue bosen banget adu argumen sama lo. Tapi, nggak pantes rasanya, men-cap seseorang sesuka hati. Dari sisi mana lo anggap gue cewek arogan, huh?"

"Dari banyak hal. Lo itu, cewek arogan."

"Dasar sinting!" sungut Jennie.

Sepersekian detik setelahnya, hasil fotocopy buku Taehyung telah selesai. Melirik Pak Aga yang memanggil namanya, Taehyung berdeham sebentar. "Sebentar, Pak. Saya mau ngomong sama Nyonya besar kita yang satu ini." dalihnya.

Pun Jennie, menekuk alis kesal setengah mati. Menunjuk Taehyung geram dengan jari telunjuk, sambil bergumam tertahan. "Lo--"

"Gue apa? Gue ngeselin? Oh jelas, lo mancing gue terus sih, cewek arogan."

Taehyung menyemburkan napas selagi melanjutkan kalimat. "Gue paham lo bukan orang yang suka basa-basi. Intinya, gue baru liat video lo sama si cowok culun yang nembak lo. Gini Jen, hak lo apa jadi sok penguasa dan permaluin cowok itu dihadapan banyak mahasiswa?"

Jimin membasahkan bibir, ikut menyahut. "Bahasa halusnya, kita heran kenapa lo sering berlaku semena-mena."

Jelas, bagi Jennie, kekanak-kanakan sekali dua pemuda ini.

PARADIGMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang