Bab 3 - Sedetik Kekaguman

8K 1.1K 75
                                    

"BANGSAT!"

"H-hah?"

"HALAH KESEL GUE!!!"

Lagi, mata elang itu menukik bingung. Menggeleng-geleng heran menatap presensi di hadapannya. "Lupa minum obat ya, lo? Kumat lagi."

Pemuda yang memiliki bibir penuh itu menggerutu. Melempar sang sahabat dengan buku yang kurang lebih setebal empat sentimeter.

"Lo kira gue sakit jiwa, hah?!" sungut Jimin.

Yang dibubuhi pukulan jelas meringis. Beruntung ini Jimin, yang telah dekat dengannya sejak masa kanak-kanak. Menghabiskan waktu kecil bersama, mereka sudah tahu sifat dan pribadi masing-masing. Ibarat kata, tidur di satu kasur ketika mengompol pun mereka pernah melaluinya. Pokoknya, dekat sekali.

"Sakit, Jimin. Lo kira kepala gue kepala besi apa? Mikir dong! Sssh--sialan, lo!" sungut Taehyung mendesis sakit.

Jimin itu memang sialan. Otak pemuda itu sudah hampir rusak, tak berprikemanusiaan.

"Biasa aja, dong! Nggak usah ngegas gitu!" balas Jimin.

Lagi-lagi, Taehyung harus menghadapi sikap Jimin yang seperti ini. Tidak jelas. Melantur, padahal jelas-jelas dirinya sendiri yang tarik urat. Datang ke atas rooftop dengan wajah menekuk, lalu seenak jidat mengumpat kasar. Oh, jangan lewatkan saat pemuda itu dengan lancangnya memukul kepala Taehyung menggunakan buku tebal.

Kalau begini, siapa yang melancarkan bendera perang lebih dulu?

"Lo kenapa sih, hah? Nggak usah banyak bacot. Ngomong kenapa. Jangan bikin bingung." tutur Taehyung mencoba tenang.

Jimin menghembuskan napas berat, menggerutu dengan bibir yang mengerucut. "Tuh dosen, lagi-lagi cari masalah sama gue!" ungkap Jimin.

Taehyung menaikkan sebelah alis. "Dosen? Siapa?"

"Gue kena poin sama Miss. George--ya Tuhan salah apa gue sama dia?"

Lantas, ledakan tawa mengudara begitu saja.

"SERIUS?! AHAHAHA,"

Sejenak, Jimin mendengus di tempat. Awalnya ingin menyumpahi Taehyung. Namun berhubung Jimin masih sulit menata mood-nya, pemuda itu pun hanya memutar bola mata malas, ikut bergabung di samping Taehyung yang tengah duduk di sofa atas rooftop gedung fakultas mereka.

"Gue salah apa coba sama dia? Kena masalah mulu. Padahal yang lebih nakal dari gue nggak dilirik sama sekali. Sialan," umpat Jimin menendang kaleng kosong di depannya.

Taehyung kembali tertawa kencang. Jimin itu lucu, sih. Sudah tahu dosen muda yang bernama lengkap George Carolyn Lee itu tidak menyukainya, namun Jimin masih saja mencari masalah. Biarpun hal kecil, kalau pada dasarnya Miss. George tidak menyukai Jimin, itu akan menjadi bahaya tersendiri untuk Jimin.

Ah, iya, mengapa ya Mrs. George sangat anti dengan Jimin?

"Tuh dosen suka kali sama lo. Alibi doang biar makin sering ngobrol sama lo, meski cuma adu bacot sih," tebak Taehyung asal.

Habis, jika dipikir-pikir kembali, Miss. George memang sedikit berbeda. Dalam berita yang menyebar, dosen itu adalah siswa akselerasi, siswa lompat kelas. Maka dari itu, Miss. George yang masih menapaki usia dua puluh tiga tahun itu sudah menjadi dosen.

PARADIGMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang