Bab 17 - Teka-Teki

6.1K 1K 168
                                    

Udara pagi ini tampak mendukung kegiatan si pemuda. Senyum yang diulas begitu hangat. Kata orang, tersenyum bukan berati mereka bahagia. Tersenyum bisa jadi menjadi cara seseorang mencurahkan isi hatinya. Sedih, kecewa, marah, dan lain sebagainya.

Cukup dengan tersenyum.

Ia mengekspresikan batinnya.

"Gimana kabar Mama? Baik, kan?"

Suaranya melirih, namun Kim Taehyung masih setia memangku jejak di samping pusara tanah tersebut. Mengusap lamat-lamat nama yang tercantum disana.

Jeon Soora.

Mama tirinya, sekaligus ibu kandung dari seorang Jeon Jungkook.

"Ah, Mama tau? Kalau sampe Adek tau aku kesini, pasti bisa babak belur. Jungkook pasti marah sama aku."

Ada hembusan napas yang mengudara dari bibir pemuda itu. Ia mengeluarkan buket bunga matahari.

"Maaf nggak bisa jadi Kakak yang baik buat Adek. Tapi, Tae pasti sebisa mungkin jagain Jungkook, kok."

Satu tarikan senyum, pula sampiran bunga matahari pada papan nama sang mama. Sudah lebih dari dua tahun, dan Kim Taehyung tidak pernah lupa. Mama menyukai bunga matahari, sebagaimana ia yang dulu sangat menyayangi Mamanya.

"Janji sama Tae, Mama harus bahagia disana. Makasih buat semuanya, Ma."

Dan Kim Taehyung, kembali berdiri dengan hati yang berdenyut nyeri.

Kepalanya menoleh ke arah kanan. Di antara undakan tanah lainnya, lebih dari tiga puluh meter tempatnya berdiri, disana ada makam seseorang.

Kwon Jaera Elisabeth.

Pusara milik sang mantan kekasih yang juga ingin ia kunjungi.

Memegang erat satu ikat levender biru untuk diberikan pada peristirahatan terakhir milik Jaera.

Ia tersenyum, menyamarkan penyesalan yang mendalam.

●●●

"Jim, lo udah denger track list temennya Namjoon? Kan katanya buat referensi, dia udah ngasih ke kita belum, sih?"

"Yang mana?"

"Ah, lupa. Kemarin nggak jadi ketemu temennya Namjoon, ya?" ujar Taehyung menyadari.

Hari itu, mereka memang gagal bertemu dengan rekan Namjoon. Lelaki yang Namjoon bilang berkulit seputih salju itu--membatalkan janji mereka karena satu dan lain hal.

"Namjoon belum ngasih tau lagi. Nanti kalau udah, gue beritain ke elo kok, santai. Temennya Namjoon itu, orang sibuk." ujar Jimin.

"Halah, nyet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halah, nyet. Orang kata Namjoon sama-sama mahasiswa, kok."

"Iya, mahasiswa. Tapi dia udah punya agensi sendiri. Yah, itu emang turunan dari bokapnya, sih. Tapi beberapa tahun ke depan, temennya Namjoon itu yang bakal gantiin jadi owner-nya. Beruntung banget sih, anjir. Gue juga pengen."

PARADIGMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang