Bab 15 - Mengapa

5.8K 1K 143
                                    

Dalam dunia perkuliahan, perdebatan merupakan hal yang lumrah. Terlebih, perdebatan mengenai materi yang memang dianjurkan untuk penganalisaan. Mengolah akal, istilahnya.

Hal yang demikian terjadi pula pada mahasiswa jurusan Manajemen. Pada kelas pagi ini, terlihat dua mahasiswa tengah berdebat. Mereka unggulan. Maka sepertinya, tidak ada satu pun dari mereka yang ingin mengalah. Mempertegas opini masing-masing, dalam sudut pandang yang berbeda soal Manajemen Pemasaran.

"Saya tetap tidak setuju dengan pendapat Jennie, Pak. Fungsi pemasaran tidak sesederhana itu." ujar Taehyung berdiri setelah mengangkat tangan tanda protes.

Jennie lantas terkekeh kecil. Duduk dengan angkuh dengan lipatan tangan di dada. "Saya nggak pernah bilang fungsi marketing sederhana!"

Mendengar nada bicara Jennie membuat Taehyung menghela napas. Matahari baru saja mengawali hari dengan sinar teriknya. Pula menjadi saksi, dimana seisi kelas memperhatikan perdebatan mereka.

Beberapa dari mereka, terlalu fokus karena memang perdebatan antara Taehyung dan Jennie sulit untuk dihiraukan.

Ada pula yang sudah terlalu lelah melihat perdebatan mereka. Karena pada akhirnya, akan terjadi sebuah pertikaian opini. Bukan perdebatan lagi.

"Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan serta pertukaran timbal balik produk plus nilai dengan orang lain." jelas Taehyung.

Jennie memutar bola mata malas.

Taehyung memang menyebalkan.

Dengan mata yang menyipit, Jennie bangkit dari duduknya.

"Tapi, kayaknya lo lupa satu hal penting. Dalam suatu kegiatan perusahaan, pemasaran dapat dikatakan sebagai denyut jantungnya. Karena konsep-konsep dalam pemasaran diakui perananya sebagai penyumbang langsung untuk mendapatkan laba serta volume penjualan atas produknya." ujar Jennie tak mau kalah. Menekankan kata laba karena itulah poin penting dalam opininya.

"Jennie, coba lo ingat satu hal. Philip Kothler dan Amstrong menjabarkan fungsi pemasaran dengan jelas, kok. Fungsi pemasaran adalah pemenuhan keinginan konsumen. Apakah Bapak setuju dengan saya?" bantah Taehyung kini menatap dosen mereka.

Jennie berdecak, tangannya mengepal ketika Taehyung justru terlihat mempengaruhi Mr. John.

"Pak, kita nggak bisa menyimpulkan satu topik hanya pada buku. Zaman sudah bergerak maju, banyak perubahan, harus disertakan referensi terbaru. Pun pengeluaran atau expenditure untuk promosi dan riset pasar meningkat. Maka fungsi dari Pemasaran pada ujungnya akan mengarah pada laba atau keuntungan." jelas Jennie sekali lagi.

"Jennie Dorabell Kim. Lo nggak bisa mengarahkan satu hal hanya pada keuntungan, ada konsumen yang--"

"Kim Taehyung, lo sebenarnya ngerti fungsi utama perusahaan atau enggak, huh?" potong Jennie.

Taehyung mendengus. Turut melipat tangan dan menatap Jennie tajam. "Jelas gue tahu. Gue nggak sebodoh itu."

"Ya terus kenapa lo masih nggak ngerti dan bantah apa yang gue bilang?!"

"Karena gue punya opini lain yang membantah opini lo, Jennie!"

Seketika, kelas tadi menjadi hening.

Pertikaian opini, benar?

Dua kepala anak muda yang sama-sama pemaksa, pun tidak bisa mengalah.

Mr. John menghembuskan napas kecil. Sedikit tertawa, karena menurutnya, dua mahasiswa unggulannya ini termasuk lucu. Sebagai seorang dosen, tentu Mr. John sangat senang ketika ada sebuah perdebatan. Itu membuktikan, bahwa materi yang ia beri tidak langsung ditelan mentah-mentah. Dikaji lagi, dan dianalisis lagi.

PARADIGMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang