4th

226 43 4
                                    

Beranjak dari ranjang,berjalan menuju kamar mandi dan mulai melakukan treatment nya yaitu berdiam diri dikamar mandi. Treatment ini selalu berhasil mengumpulkan nyawa sepenuhnya,sebab ia beranggapan bahwa kamar mandi adalah tempat ternyaman untuk membawa kembali jiwanya yang sempat terbawa mimpi pada malam itu.

"Sheren,jangan buat mama makin tua. Cepat mandinya,ini udah jam berapa?nanti kamu telat."

Suara gemuru petir terdengar nyaring di kediamaman Sheren,ehh maksudnya suara Rina,mama Sheren. Yang setiap pagi wajib berteriak tak karuan.

"Dasar anak siapa sih?nunggu dia mandi kita sempat keliling dunia." Celoteh Rina sambil memasak.

Sheren keluar dari kamar mengenakan seragam khas sekolahnya,baju kurung putih dan rok abu-abu. Dengan tas merah yang tersandang rapih di bahunya serta beberapa buku yang berada di pelukannya.

"Pagi mamaku tersayang,hari ini Sheren pulangnya agak sorean,soalnya ada eskul di sekolah." Ucapnya sambil duduk di meja makan memandang sepiring nasi goreng dan segelas teh manis panas tak lupa obat mag yang selalu sheren konsumsi. Anggukan,hanya anggukan yang dibalas oleh Rina.

Ia melahap nasi goreng tersebut. Sesekali Sheren membuka akun instagramnya dan tak jarang mencari hal yang sedang viral di dunia maya. Tak lama Sheren beranjak dari kursi dan langsung berpamitan dengan mamanya.

" Sheren berangkat," ucapnya sambil mencium punggung tangan wanita paruh baya tersebut.

Rina memberikan uang jajan serta bekal yang telah ia siapkan untuk putri satu-satunya itu.

____________________________________________________________________________

Berjalan santai dari pagar dengan tujuan lokal X MIPA 1. Wajah serius yang sheren perlihatkan,hingga kerutan tercetak rapih di jidatnya ketika 2 bola matanya bertemu dengan 2 bola mata elang itu. Bola mata yang beberapa hari belakangan ini selalu mengintainya.

Deggg...

" Mati! Dia ngeliat gue atau bukan sih?" noleh kebelakang

"hufftt..." tarik napas

Ternyata teman sekelas lelaki itu berjalan tepat dibelakang Sheren.

Sesampainya dikelas...

"key,key. Ehh Keyla mana?" tanya nya pada salah satu penghuni kelas tersebut.

" Belum dateng,sans ae kale,kayak habis ketemu setan aja." Sheren dengan lancarnya menganggukkan kepala seakan mengatakan

"Iya gue habis ketemu setan,setannya anak sekolah kita." Oh astaga Sheren

"Dasar kaleng sarden,masih pagi udah ngawur." Sahut Inur si anak ronggeng yang sedang berada dibelakang Sheren

"Serah gue lah." Saut Sheren dengan lantangnya.

Duhhh Keyla mana sih ??? *batinnya

Tidak sampai beberapa menit setelah kekacauan itu,orang yang di cari pun muncul.

"Pagi Sheren sayang." Sapa wanita kampret itu.

"Najis ihhhh,gue mau ngomong nihhh,tadikan gue......"

Tetttttttt.......... Bel masukpun berdering

"Astaghfirullah,bapakkk,saya baru mau ngomong ini,baru mau cerita sama nih kampret. Dosa apa sih gue." Sangat pasrah,ya Sheren sangat pasrah. Sedangkan Keyla hanya nyengir melihat tingkah sahabatnya yang satu ini.

"Sabar neng,semua pasti ada hikmahnya. Ngobrolnya ntaran aja,sekarang baris dulu ya" ajak Keyla dengan ramah tanpa berniat mengusik sang dewi yang sekarang hampir terbawa emosi.

" kuy lah,panas gue" geram Sheren.

Apel pagi berjalan dengan lancar,namun sang dewi masih saja geram akan kejadian yang ia alami sepagi ini,membuat moodnya benar-benar berantakan.

"Lama banget tuh nenek lampir ngomong,pegel gue" ucapnya yang ditujukan kepada kepala sekolah yang sedang memberikan arahan atau nasehat setiap paginya kepada para siswa/siswi.

"Sabar atuh nengg,lo gak sabaran banget sepagi ini. Ngapa sih?" tanya Keyla.

"Ntar aja gue cerita,sekarang gak waktunya. Nenek lampir ini lebih membutuhkan cacian gue kayaknya." Saut Sheren sengan santai

Dasar kampret,kalau ngomong suka bener ,* batin Keyla.

Jam istirahat yang sedari tadi ditunggu – tunggu pun akhirnya terdengar. Sebuah kebahagiaan yang sangat luar biasa menurut Sheren. Tanpa menunggu lama,Sheren langsung menarik kursinya mendekat ke meja Keyla. Dannnn....

"Keylaaaa,mati gue" awal cerita yang sangat membuat penasaran tentunya

"apaan?gue udah gak sabar pengen tau kenapa lo bisa segila ini sejak pagi,bahkan pelajaran biologi tadi,lo sampek gak fokus gitu" jawab Keyla

"ahhhh kamu merhatiin aku ya daritadi?" cengiran kampret yang terlukis di wajah lebar Sheren.

"Udah buruan cerita kambeng." Dengan nada yang sangat-sangat tidak sabar.

"okeoke,lo tau?kak Sham ngechat gue woiii,dia ngechat gue." Sangat panik sekali anak ini menyampaikan berita itu.

"ya trussss?" anjayyy,tanggapan macam apa ini Gusti nu agung?ai Sheren gaduh salah naon? Respon Keyla hanya itu.

"Astaga,lo gak kaget key?kak Sham si mayat idup itu ngechat gue kambingg,lu gak histeris gitu?"

"Dan parahnya tadi pagi dia jalan papasan sama gue,trus dia ngeliat kearah gue, ya gue pikir dia ngeliat gue rupanya bukan,anjay gue udah jantungan setengah mati. Jantung gue udah terkilir nih kayaknya." Lagi- lagi Sheren menjelaskan rentetan kejadian itu dengan semangat yang membara. Namun....

"ohh yaudah kalau gitu." Sahut Keyla

Refleks Sheren nampol kepala tuh bocah

"He kampret,gue ngomong udah kayak ngasih tau kemerdekaan RI respon lo Cuma gitu doang?Lo manusia atau bukan sihhh Key?"Sheren geram,sangat geram

" Ya gue harus nanggepin kayak gimana lagi? kan lo Cuma di chat bukan di apa-apain sama dia. Cuma chat Sheren,Cuma chat. Tolong dong jangan lebay gitu." Jawab Keyla

"Lo bilang Cuma chat?heh kaleng susu beruang,kali ini yang ngechat gue Sham,bukan laki-laki biasa. Lo tau sendiri kan dia kayak apa? Kok lo bilang nya Cuma sihhhh?"

"gila kali lo Key" timpalnya lagi

" yaudah sih Sheren,kalau masih sekali ya kenapa ? paling besok-besok dia gak bakal ngechat lo lagi,percaya deh sama gue"

Oke,Sheren tidak ingin terlibat perdebatan yang cukup panjang dengan keyla.

"iya Key,lo bener. Dia CUMA ngechat,bukan ngapa-ngapain gue,gak seharusnya gue bersikap se lebay ini." Pasrah sangat pasrah.

Dasar sahabat kampret *ucapnya dalam hati.

Sheren masih benar-benar tidak percaya tentang apa yang ia alami semalam. sangat lebay memang,tapi percayalah teman-teman,setelah bertahun-tahun ia tidak menjalin bahkan berkomunikasi dengan lelaki,kini ia harus menghadapi fase itu. fase yang ia sendiri tidak mengerti fase yang bagaimana ini?

___________________________________________________________________________

190 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang