1st

361 56 10
                                    

AUTHOR POV

Setelah menyelesaikan ibadah shalat subuh ia beranjak duduk di meja belajarnya. Bukan membaca buku,tapi memikirkan mimpi buruk yang selalu menghantuinya.hmmm

Melihat jadwal pelajaran hari ini membuatnya semakin gila,sebab Matematika,pelajaran yang dihindari kebanyakan orang itu tertera 3 jam setelah upacara bendera.

"Oh Tuhannnn,harus banget ya mimpinya hari ini,masih ada pelajaran Matematika yang mampu memperburuk mood gue nantinya,arghhhhh" kesal sheren

" Lagian,kenapa sih?kenapa harus dia?dia?dia?dan dia?" ya,dia,lelaki masa lalu yang meninggalkannya karena wanita lain,yang tidak lain dan tidak bukan adalah temannya sendiri. Kejadiannya sudah 3 tahun silam,tapi rasa sesaknya masih saja terasa sampai saat ini. Sejak cinta pertama yang diyakininya cinta terakhir itu berkhianat,dia memutuskan untuk membenteng hatinya,dari semua lelaki yang menurutnya jahannam.

"Sheren........"

"Iya ma,santai,Sheren turun" dia adalah Rina ibunda tercerewet yang melahirkan Sheren.

"Cepat sarapan,nanti kamu ditinggal angkot."

" Iya, ma, iya, ya Allah rempong banget,lagian si abang angkotnya gak mungkin ninggalin gadis yang terlalu gemesin ini ma"

"Aww.. sakit ma,apa –apaan sihhhh," Rina menepok jidat anaknya yang terlalu percaya diri itu.

"Sheren berangkat ma,mama jaga rumah ya,jangan dijual,kasian papa nyari uang sampe ke bogor jauhnya" terdengar kekehan Sheren yang sangat nyaring membuat wanita paruh baya itu mengerutkan dahinya,

"Dasar anak zaman sekarang,udah sana pergi,mama gak ngebutuhin kamu tuh"

"Yaudah ma,Assalamualaikum" Sheren mencium punggung tangan kanan Rina.

" Hati-hati,Waalaikumsalam."

****************************************************************************

Sheren melirik jam yang melingkar manis di lengannya,"Hufttt hampir saja aku masuk keruangan terkutuk itu." Menyadari jam pukul 07:13 WIB,yang artinya 2 menit lagi bel akan berbunyi. Membut Sheren sedikit berlari menuju kelasnya.

3 Jam pelajaran Matematika akhirnya selesai.......

"Alhamdulillah,akhirnya neraka dunia berakhir juga." Ucap Keyla,Sahabat Sheren.Helaan napas panjang yang terdengar di dalam ruangan tersebut. Walau dikata anak unggulan,mereka masih sama seperti manusia yang makan nasi lainnya,membenci perhitungan.

"Sheren,kantin yuk," ajak Keyla.

"Males ahh,banyak anak alay yang bertebaran diluar sana,akan banyak puing-puing kenangan yang melayang tertiup angin." Jawab Sheren sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya.

" Ingat ya,LASHERENA FALEEHA,lo hidup di dunia nyata,bukan di dunia kenangan,sadar kek lo sendiri kayak bukan anak alay aja." Keyla mulai kesal melihat temannya yang memang tidak memiliki jiwa yang sehat seperti manusia lainnya

"Sudahlah Keyla,aku bosan mendengar janji-janji itu"

"Janji apa yang lo maksud?emang gak waras nihh bocah,pulang sekolah ayo kita periksa ke psikiater," sahut Keyla sambil geleng-geleng kepala melihat temannya yang benar-benar sudah gila ini.

Waktu berlalu begitu cepat menandakan kiamat sudah dekat,ehhh maksudnya bel pulang sekolah. Semua siswa bergegas menuju pagar depan sekolah ya walaupun ada juga yang blackstreat haha.

Tak sengaja,Sheren menangkap sepasang mata yang diam-diam memperhatikannya. "Keyla,liat deh kakak kelas itu,berani-beraninya bola mata itu menembus dua bola mata gue,menjengkelkan."

"Yang mana?"tanya Kayla, Sheren mengedarkan pandangannya,dannnnn........menghilang.

"Wahhh kayaknya dia makhluk gaib key,buktinya dia menghilang," keyla semakin bingung dengan ulah temannya ini.

" Kayaknya lo memang harus ikut gue ke psikiater deh." Tak menjawab ocehan Keyla,Sheren melangkahkan kakinya dan meninggalkan Keyla yang diam seribu bahasa akibat ulah temannya yang memang sudah ia yakini bahwa kejiwaannya benar-benar terganggu.

Sangat gaje dan terlalu pendek teman-teman

Maafkan part ini,dan mohon dukungannya,aku makhluk baru yang mengendap – endap masuk kedalam dunia Wattpad

Budayakan vote dan komen ya teman - teman

190 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang