6th

179 40 2
                                    

Senang Nongkrong Café, disinilah tiga makhluk hidup itu membuat janji. Keyla datang bersama dengan Grez.

"Tuh anak alay kemana?" tanya Grez pada Keyla

" Tau tuh,kemarin dia yang ngomong 'jangan sampe ngaret',ehh tau-taunya tuh bocah yang malah ngaret." Saut Keyla sambil memperagakan cara bicaran Sheren.

Panjang umur sekali bocah ini. Sheren datang disambut dengan tatapan sinis Keyla.

"Oh ini yang katanya gak boleh telat?" ucap Keyla setelah Sheren duduk.

"Sorry sorry,tadi ayam jantan tetangga gue bertelur jadi gue bantu ngeluarin tuh telur,kasian kan binik nya kagak ada di di kandang tadi." Nyengir

"Sejak kapan ayam jantan bertelur?kenapa gak sekalian lahiran aja lo bilang?" jawab Grez yang mulai terpancing

"Iya maaf,tadi gue bantu nyokap bentar." Memasang muka memelasnya.

"Biasa aja muke lu,gue gak iba tuhhh." Balas Keyla yang dari awal sudah geram dengan sahabatnya.

" Udah ah,mau sampai kapan mempermasalahkan ini doang. Jadi selama gue gak disini kejadian apa aja yang udah gue lewati?" tanya Grez kepada kedua sahabatnya itu

" Gimana kalau pesan makanan dulu?biar otak gue nyeritainnya gampang. Gue laper parah soalnya. Emang udah stel lapar." Bukannya menjawab pertanyaan Grez,Sheren malah memikirkan perut karetnya itu.

"Gue setuju banget sama Sheren." Mereka ber high five ria.

Mereka memesan beberapa makanan dan snack yang lumayan banyak.

"Lo tau gak Grez?selama lo gak ada,nih bocah tengil makin nyebelin sumpah." Sheren memulai cerita dan melirik Keyla yang menjadi objeknya.

"Nyebelin gimana maksud lo gak usah ngajak ribut ya." Keyla tak terima dikatakan sebagai makhluk yang menyebalkan. Sheren membalas kemarahan Keyla dengan menciptakan tanda peace pada jarinya.

" Oke Grez,gue mau ngomong serius,lo tau kak Sham kan?dia ngechat gue udah dua hari berturut-turut."

"Kak Sham?" Grez berpikir

"Hah? Kak Sham?njir yang galak itu?yang pas MTs pernah di ikat di tiang bendera cuma gara-gara bandel? Gimana ceritanya dia bisa dapet nomor wa lu?" respon Grez yang sangat antusias. Berbanding terbalik dengan Keyla yang hanya diam dan tidak mau tau. Sedikit cerita,Keyla memang tidak suka jika sahabat-sahabatnya dekat dengan lelaki,ya kalian tau sendiri diantara mereka bertiga keyla lah yang paling kuat ibadahnya,dan jangan lupakan Keyla yang paling alim diantara mereka bertiga.

" Rio yang ngasih. Ya dengan izin gue sih, tapi kan awalnya gue yakin banget kalau kak Sham salah orang makanya gue kasih aja,ehhh ternyata enggak,kayaknya yang dia maksud itu emang gue." Penjelasan Sheren untuk Grez bukan untuk Keyla.

"Elleh paling bentar lagi dia gak tahan sama sikap dingin lo." Jawab Grez

" Ya gue berharapnya gitu sihhh,bantuin doa ya. Soalnya gue juga masih trauma sama anak kacang ijo yang dulu ninggalin gue."

" Untung masih inget kalau lo pernah kecewa." Jawab Keyla tanpa mengalihkan pandangannya terhadap benda pipih yang sedang ia genggam.

"Iya gue setuju. Gue takut lu bakal kecewa lagi,lagi dan lagi." Tambah Grez.

Sheren ngangguk - ngangguk kayak orang tahlilan.

Makanan sampai dan perlahan mereka mulai menyantap makanan yang sudah tersedia diatas meja nomor 6 itu.

"Eh btw laporan kimia kapan di kumpulnya?" tanya Sheren sambil menyirup segelas ice lemon tea.

"Iya kapan?gue udah ketinggalan banyak banget materinya. Mana gue gak pernah ngerti soal kimia lagi. Apes beut njir." Jawab Grez dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Menyuap sesendok mie kuah ke dalam mulut,setelah beberapa menit baru terdengar jawaban dari bibir sang pecinta anime ini.

190 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang