Chapter 7: Misi Baru Setelah Empat Tahun

23 10 10
                                    

Mereka memindahkan kemar ku, aku penasaran dengan kamar baru ku. Hmm... Sekarang aku dimana yaa? Perasaan tidak banyak perubahan, tapi kok... Sepertinya aku tersesat... mana ibu sibuk lagi. Eh ada orang...

"Permisi..." aku berteriak tapi dia mengabaikan dan terus menghilang. Elsa dimana yah? Aduh mana tas berat. Hidupku ini berat yah.

"Apa kamu tersesat?" suara yang indah muncul dari belakangku, aku berbalik dan nampak seorang perempuan cantik, rambut seleher berwarna biru tua dengan jepit rambut kepala Unicorn yang membuat telinga kirinya terlihat, dengan mata yang indah berwarna hijau lumut.

"Ia nih hehe" Sepertinya dia lebih tua dariku.

"Ehh matamu unik ya" kata perempuan itu sambil mendekatkan wajahnya. Kulihat ke bawah, dia menggunakan celana kargo bermotif loreng hitam abu-abu dan mengenakan jaket hoodie hitam berlambang Unicorn berwarna kuning di dada kiri. Itu lambang yang lama sama sepertiku. "Hey, kemana kau melihat"

"Eh maaf" aku merasa malu sambil mengambil langkah ke belakang.

"Santai aja, engga usah gugup, aku engga gigit kok." katanya sambil tersenyum. "kamarmu disini" dia langsung berbalik dan nampak lambang Unicorn dibaju belakangnya.

"Eh kok tahu?" tanyaku sambil mengikutinya dari belakang, dia diam saja sampai kami berhenti di sebuah pintu berlambang trisula.

"Tentu saja aku tahu, Ibumu menyuruhku untuk menyusulmu" dia tertawa kecil. "Baiklah ini ruanganmu, selamat beristirahat, ehh ibumu menyuruhmu datang sekitar jam 7, akan ada yang menjemputmu." dia tersenyum lalu pergi dan menghilang di belokan sebuah perempatan. Aku masih di depan pintu untuk beberapa menit sambil membayangkan senyuman itu, dan tersadar aku lupa menanyakan namanya. Sialan sepertinya aku menyukainya.

"Sialan, siapa ya namanya?" gumamku kesal dan hanya bisa pasrah lalu masuk kedalam ruangan ku. Pintu hanya dapat terbuka dengan memindaian retina, ini hal baru untukku. Pintu terbuka menyamping. Entah bagaimana mereka mendapatkan retinaku, sungguh organisasi yang menyeramkan. Di ruanganku terdapat sebuah kasur yang rapi dan tumpukan kardus yang sepertinya milikku. Tanpa pikir panjang kubuang ransel ku ke atas tumpukan kardus lalu melompat dan berbaring di atas ranjang. Aku menghayal tentang gadis itu, mengingat senyumnya dadaku terasa sesak tapi entah kenapa mataku langsung terpejam dan aku terjatuh ke dalam mimpi...

Didalam mimpi kulihat seorang gadis berjalan di antara puing-puing sebuah bangunan yang hancur akibat ledakan sesuatu, tempat ini dikelilingi pohon-pohon yang rindang. Dia hendak menarik sebuah buku dari bangkai helikopter yang masih berapi-api lalu aku terbangun mendengar pintu terbuka otomatis, kali ini gadis berbeda yang menjemputku.

"Hey, Ratu memanggilmu" Kata permpuan itu. Aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul dua lewat tiga puluh menit. Dengan cepat ku sadarkan diriku dan langsung beranjak dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi.

"Bukannya seharusnya jam 7, kenapa dipercepat." Tanyaku dari dalam kamar mandi.

"Sesuatu yang tidak terduga terjadi, dan beliau ingin berbincang dengan anda." Wahh aku terkejut dengan bahasanya yang begitu formal.

"Baiklah, Ayo" kataku dengan tegar saat keluar dari kamar mandi. Kuikuti gadis itu sampai ke sebuah ruangan penuh layar dan komputer, dengan segelintir orang yang sepertinya operator yang sedang lembur, sungguh kasihan. "Dimana dia" tanyaku. Gadis itu menunjuk ke atas. Tepat diatas monitor terdapat sebuah balkon yang dikelilingi kaca, disitu ibu berada seorang diri sepertinya Roy dan agen lain sudah pergi. Aku segera menjumpainya dan mendapatinya sedang mengamati para operator bekerja. Baru saja memasuki ruangan itu, ibu langsung mengajakku keluar. Kami keluar dari ruangan itu dan langsung disambut oleh angin malam yang sungguh menusuk. Bulan bersinar terang, tidak ada sedikitpun awan dilangit, bintang-bintang terlihat jelas begitu juga pantulan mereka di laut.

Biro Penanganan dan Penelitian Makhluk Mitologi IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang