19

691 100 8
                                    




"Waaa____ aduh"

Tubuh kecil jully terhempas punggung menabrak tembok tepat dibelakangnya,  jelas mendesis jg meringis sedangkan si pelaku penabrakan hanya diam dengan alis hampir menyatu tidak lupa tangan disilang depan dada

" apa yg kau lakukan? "


Jully tersenyum lebar tanpa dosa,  setelah melihat si pelaku,  menepuk tubuh bagian belakang lantas menggaruk tengkuk yg jelas tidak gatal hanya sebuah pengalihan jika saat ini jully bingung menjawab . 

" ka hyunki anyeong "

Entah kenapa di mata hyunki tindakan dan gerak gerik jully sangat mencurigakan anak ini seperti melakukan kesalahan dan entah apa,  bahkan hyunki memicing menatap lekat,  jully jelas gelagapan,  tapi berusaha tetap nyengir lebar. 



" kau mencurigakan sekali "

" wae____wae akhhhh___" kembali berteriak saat melihat namja yg tiba tiba muncul di belakang hyunki,  bahkan jully berbalik dan berlari kencang,  menyisahkan dua orang yg saling pandang  hanya diam melongo

" kenapa dia "

Asen menekuk kening menatap punggung jully yg semakin menjauh

" wajahmu seram kali "

Jitakan yg didapat hyunki tapi tetap terkekeh,  kembali berjalan saat bahu di rangkul,  berjalan bersama memasuki kelas


Melupakan tingkah aneh jully beberapa menit yg lalu. 



" romantis sekali kalian "

" yg satu pecundang yg satu murahan"

" pasangan cocok bukan ? "

Suara tawa terdengar disertai wajah meremehkan,  sepanjang koridor sekitar 10 anak yg berdiri bersender tembok,  hyunki menarik tangan asen saat asen menghentikam langkah,  intinya tidak ingin asen kembali kena masalah sadar betul ko,  mereka memang tidak menyukai asen,  entah karena alasan apa,  bahkan berkali kali memukuli asen termasuk bekas memar kemarin. 

" ohh ___ sekarang tambah lagi mereka tuli "

Kembali suara tawa memenuhi koridor,  asen menatap tajam dengan gigi saling beradu berbunyi,  tangan terkepal ingin rasanya menonjok wajah kurang ajar mereka tapi sekali lagi,  hyunki menggenggam erat tangannya yg terkepal.  Seakan menahan agar asen tetap diam

Sampai berhasil melewati dan menjauh,  asen menghempas tangan hyunki,  bersender tangga yg akan menghubungkannya kekelas hyunki,  nafas asen memburu kentara sekali asen emosi tapi ditahan,  terlebih wajah putihnya yg mendadak memerah. 

" jangan emosi,  mereka malah senang kau mengamuk "

" mereka keterlaluan, "

"Sudah biasa mereka memancingmu "

"Tapi tidak harus kau ikut dijelekan, dan apa tadi yg mereka katakan ?"

Wajah asen mengeras

"Murahan,?? aku tidak terima "


Ada perasaan lain menyeruak dalam dada hyunki tapi sekali lagi hyunki mengenyahkan jika tindakan yg asen lakukan hanya simpati kepada seorang sahabat tidak lebih

"Tidak apa apa, jangan dipikirkan "

"dibiarkan saja mereka semakin melunjak "

" dan kau akan kembali terkena masalah? "

the twins (we are S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang